Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Senin, 22 Juni 2020, terkoreksi dipicu kekhawatiran terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19.
Rupiah dibuka melemah 45 poin atau 0,32 persen menjadi Rp 14.145 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.100 per dolar AS.
Baca Juga: Jelang Akhir Bulan, Harga Emas Antam Naik Tipis
"Berita penyebaran wabah Covid-19 yang terus meningkat seperti di AS, Jerman dan Cina sepanjang akhir pekan, bisa menjadi sentimen negatif ke aset berisiko hari ini." kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin 22 Juni 2020.
Padahal, lanjut Ariston, ketiga negara tersebut sudah membuka kembali perekonomiannya dan wabah kembali meningkat.
"Banyak kejadian peningkatan penyebaran dan pasar memang sedang memperhatikan efek-efek dari new normal atau pelonggaran lockdown," ujar Ariston.
Menurut Ariston, sentimen negatif tersebut bisa memicu juga pelemahan rupiah sebagai salah satu aset berisiko.
Dilansir dari Bloomberg, Senin 22 Juni 2020, rupiah terus bergerak melemah ke posisi US$ 14.145 per dolar AS hingga pukul 09.40 WIB.
Sementara mata uang Asia juga bergerak bervariasi pagi ini. Yuan Tiongkok melemah 0,14%, ringgit Malaysia 0,18%, won Korea 0,31%, yen Jepang 0,02%, dolar Taiwan 0,02%. Di sisi lain, Baht Thailand menguat 0,08%, peso Filipina 0,03%, dolar Singapura 0,04%. Sedangkan dolar Hong Kong stagnan.
Baca Juga: Baru Saja Dibuka, IHSG Menguat ke 4.952
Ariston pun memperkirakan rupiah akan bergerak melemah terhadap dolar AS pada sepanjang hari ini di antara Rp 14.050 hingga Rp 14.200 per dolar AS.