Beberapa waktu lalu, Kapal Motor (KM) Sinar bangun yang mengangkut 70-an penumpang tenggelam di perairan Danau Toba. Kapal tenggelam atau manusia mati terbenam bukanlah peristiwa yang asing di danau ini.
Kerap terjadi kecelakaan di danau pada hari-hari besar, dan korbannya biasanya bukan penduduk asli sekitar Danau Toba. Sama halnya dengan kejadian kecelakaan beberapa waktu lalu ini, sering terjadi penghilangan sementara jasad korban. Penduduk setempat masih memercai mitos pastinya mengatakan bahwa korban tersebut disembunyikan oleh penguasa danau tersebut.
Tak hanya Kapal Motor (KM) Sinar bangun terdapat sejumlah kapal tenggelam di Danau Toba juga pernah terjadi pada tahun 1997. KM Peldatari yang mengangkut 200 penumpang yang menyaksikan penutupan Pesta Danau Toba (PDT) XVII itu oleng.
Kapal tersebut tenggelam dalam pelayaran dari Tigaraja, Parapat, ke Tomok, Pulau Samosir. Sampai Kamis (17/7/1997) lalu, 83 korban ditemukan tewas dan 85 lainnya berhasil selamat.
Baca Juga : Ini 4 Kisah Pengalaman Mistis Naik Bus Hantu yang Bikin Bulu Kuduk Merinding
Kronologi kapal tenggelam dikisahkan oleh salah satu korban selamat yang kebetulan seorang suku Batak. Puluhan, bahkan sebagian besar penumpang di bagian anjungan dan di bagian bawah, berlomba-lomba ke depan.
Puluhan penumpang bertumpuk di bagian kiri depan. Kapal pun oleng ke kiri. Melihat kapal oleng, penumpang beramai-ramai berpindah ke kanan. Kapal pun oleng ke kanan.
Kerap terjadi kecelakaan di danau pada hari-hari besar, dan korbannya biasanya bukan penduduk asli sekitar Danau Toba. Sama halnya dengan kejadian kecelakaan baru-baru ini, sering terjadi penghilangan sementara jasad korban. Penduduk setempat masih memercai mitos pastinya mengatakan bahwa korban tersebut disembunyikan oleh penguasa danau tersebut.
Di tengah semarak perayaan Festival Danau Toba 2013 yang mengangkat kembali pariwisata di Danau Toba muncul suatu musibah. Kecelakaan antara Kapal Motor Yola dengan Kapal Ferry Tao Toba I di tengah perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (8/9/2013) sekitar pukul 11.OO WIB, menjadi topik yang membuat penasaran.
Baca Juga : Wajib Dicoba? Pemandian Aek Sipangolu yang Dipercaya Membantu Menyembuhkan Beberapa Penyakit
Kecelakaan yang mengakibatkan belasan penumpang Kapal Motor Yola dilaporkan mengalami luka-luka itu menjadi celah untuk menerawang ke mitos Danau Toba. Apalagi dengan dikabarkan empat orang dari 85 penumpang di kapal tersebut hilang pascakecelakaan dua kapal tersebut.
Kejadian ini pastinya mengingatkan kembali akan mitos-mitos yang masi melekat pada sebagian besar masyarakat setempat. Masyarakat setempat masih mengakui adanya magis yang menguasai Danau Toba.
Pergunjingan di masyarakat berbau irasional mengiringi hilangnya Naomi br Lubis di Pantai Lumban Binanga, perairan Danau Toba, Kecamatan Laguboti, Tobasa, Sumut, pada Agustus 2016 lalu.
Menurut cerita masyarakat sekitar, konon di bibir Pantai Lumban Binanga ada batu berwarna putih yang disebut Batu Nabontar. Diyakini, pantai tersebut adalah tempat ‘bersemayam’ Boru Hutajulu.
Namun selalu ada pesan, tidak diperbolehkan berenang terlalu dekat ke batu, dilarang bersikap tidak baik atau berbicara kotor. Selain itu, ada marga yang dilarang masuk lokasi itu.
Sejumlah orangtua yang ditemui di Lumban Binanga mengisahkan, semasa kecilnya, bagi pendatang baru yang berkunjung ke pantai itu selalu ditanyakan marga apa. Jika berkaitan dengan dengan marga dimaksud, langsung dilarang dekat ke lokasi pantai.