Wabah Covi-19 Berdampak pada Kualitas Pendidikan Anak, Berikut Hasil Lengkap Survei

Wabah Covi-19 Berdampak pada Kualitas Pendidikan Anak, Berikut Hasil Lengkap Survei

Dedi Sutiadi
2020-06-16 23:00:00
Wabah Covi-19 Berdampak pada Kualitas Pendidikan Anak, Berikut Hasil Lengkap Survei
Ilustrasi Belajar dari rumah selama masa wabah virus corona. (Foto: Istimewa)

Wabah virus corona yang melanda begitu sangat berdampak pada kualitas pendidikan anak. Hal tersebut terjadi sebab wabah virus corona membuat proses belajar tidak bisa dilakuakn secara tatap muka di kelas. Namun dalam hal ini tidak ada pihak yang bisa disalahkan karena prioritas utama dalam suasana pandemi adalah kesematan anak dari covid-19. 

“Memang kita tidak bisa menuntut kualitas terhadap target kurikulum di masa pandemi. Karena yang menjadi tujuan utama adalah menjaga keselamatan dan kesehatan peserta didik, keluarga dan guru,” ujar Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud, Sri Wahyuningsih, dalam diskusi virtual, Selasa 16 Juni 2020.

Baca juga: Mendikbud: 94% Siswa Belajar dari Rumah, Hanya 6% di Zona Hijau Boleh Tatap Muka

Pendapat yang sama juga disampaiakn Konsultan Nasional Pendidikan Dalam Situasi Darurat UNICEF-RDI, Yusra Tebe. Menurutnya  pandemi covid-19 membuat kualitas pendidikan turun. Siswa kehilangan kesempatan belajar sebagaimana mestinya. Covid-19 telah merampas hak anak mendapat kualitas pendidikan yang baik.

“Dengan situasi ini, hak anak tidak terpenuhi secara maksimal, karena faktor yang berdampak pada mereka,” tutur Yusra Selasa 16 Juni 2020. 

Berdasarkan survei UNICEF pada awal Juni terhadap 4.016 responden dari 34 provinsi dengan rentang usia 14-24 tahun, 69% merasa bosan belajar dari rumah (BDR). Selama BDR, responden mengalami dua tantangan utama, yakni 35% kesulitan akses internet dan 38% kurang bimbingan guru.

Kemudian, 62% membutuhkan dukungan kuota internet dan 26% membutuhkan dukungan guru. Sementara itu, 87% responden ingin segera kembali ke satuan pendidikan dengan berbagai alasan. Di antaranya, senang metode belajar tatap muka 61%, rindu teman 51% dan bosan di rumah 48%.

Baca juga: New Normal, Waktunya Tahun Ajaran Baru dengan Panduan Baru, Ini Panduan Lengkap dari Kemendikbud

Sedangkan 59% responden mengaku belum ingin kembali ke satuan pendidikan karena khawatir terpapar covid-19. Sekitar 12% tidak memiliki biaya dan 1% takut perundungan. Meski banyak yang ingin segera kembali ke satuan pendidikan, namun 50% responden menilai pembelajaran tatap muka sebaiknya dimulai setelah kasus covid-19 menurun. Adapun 25% berpendapat belajar tatap muka dimulai saat tahun ajaran baru.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30