Usai Gelombang 'Tsunami' Penambang Belerang Minta Kawah Ijen Kembali Dibuka

Usai Gelombang 'Tsunami' Penambang Belerang Minta Kawah Ijen Kembali Dibuka

Yuli Nopiyanti
2020-06-16 15:01:11
Usai Gelombang 'Tsunami' Penambang Belerang Minta Kawah Ijen Kembali Dibuka
Danau Kawah Ijen Banyuwangi (Foto:Dok.Istimewa)

Diketahui bahwa akhir bulan lalu terjadi fenomena alam seperti tsunami di Danau Kawah Ijen, sehingga aktivitas penambangan belerang ditutup. Kini para penambang meminta penambangan tersebut segera dibuka kembali.

Tak hanya itu saja pasalnya permintaan itu mereka sampaikan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banyuwangi. Sebab, penutupan itu membuat para penambang belerang menganggur sehingga tidak memiliki pemasukan.

Baca Juga:  Di Tengah Pandemi Covid-19, Ritual Yadnya Kasada di Gunung Bromo Tetap Digelar

"Kami minta untuk adanya pembukaan kembali penambangan belerang. Kami sudah tidak punya uang lagi. Jika dibuka, maka perekonomian kami bisa ada pemasukan," ujar Arifin, petugas Sulfatara penambangan belerang Ijen kepada wartawan, Selasa 16 Juni 2020.

Tak hanya itu saja bahkan Arifin menyampaikan, per hari, penambang belerang minimal mendapatkan uang dari mengangkut belerang sekitar Rp 70 ribu. Itu jika mereka mengangkut belerang satu kali dalam sehari. Jika dua kali mengangkut, penambang belerang bisa mendapatkan upah dua kali lipat.

"Kalau dua kali naik ya dapat dua kali lipat. Ditambah Rp 10 ribu karena sudah naik dua kali ke Gunung Ijen," imbuhnya.

Alimik, salah seorang penambang belerang mengaku sudah memahami risiko pekerjaan mereka. Dia menganggap aktivitas kawah Ijen merupakan hal yang biasa dan sangat dipahami para penambang.

"Kita berani mati untuk tetap bekerja di sana, tapi kalau untuk lapar kita takut. Karena ada anak istri yang kita tanggung di rumah," ujarnya.

Baca Juga: Tombak Sulu-sulu, Gua yang Jadi Tempat Kelahiran Raja Sisingamangaraja I

Tak hanya itu saja bahkan penambangan belerang di TWA Kawah Ijen ditutup sementara setelah adanya penambang belerang yang meninggal dunia, terhempas gelombang tinggi mirip tsunami di Danau Kawah Ijen, Jumat 29 Mei 2020. 

Penambang itu yakni Andika, warga Dusun Krajan, Desa Blambangan, Muncar. Saat berupaya menyelamatkan diri, ia malah terpeleset hingga akhirnya tercebur ke kawah.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30