Tombak Sulu-sulu tentunya tidak asing lagi bagi sebagian orang. Pasalnya, jika berkunjung ke Tombak Sulu-sulu, tidak akan terlepas dari cerita rakyat lahirnya Raja Sisingamangaraja I.
Banyak yang tidak tahu bahwa banyaknya bebatuan tajam yang terdapat di Tombak Sulu-sulu sebenarnya memiliki arti tersendiri dalam kajian geologis. Menurut catatan geologis mengatakan bahwa bebatuan itu telah berumur sekitar 250 juta tahun.
Bebatuan licin tajam tersebut terbentuk akibat pergeseran lempeng bumi. Penelitian geologis menyebutkan sejarah Gunung Toba yang pernah meletus sebanyak tiga kali. Letusan ini oleh sejumlah penelitian disebutkan telah mengubah iklim dunia.
Tombak Sulu-sulu diketahui sebagai hasil letusan Gunung Toba yang pertama atau 800.000 tahun silam. Letusan pertama hanya menyebabkan batuan dasar Kaldera Toba terangkat, termasuk Tombak Sulu-sulu.
Menurut Ronald Lumbanbatu sebagai penjaga Tombak Sulu-sulu, batu yang ada di gua kelahiran Sisingamangaraja I berbeda dengan batu lain di luar lokasi, mulai dari bentuk hingga tekstur.
Baca Juga: Inilah 4 Suku Gaib di Indonesia yang Keberadaannya Dipercaya Ada Meski Jarang Ditemui dan Misterius
Sebagai informasi, dalam bahasa batak, Tombak Sulu-sulu diartikan dalam dua kata, yakni tombak sebagai hutan belantara dan sulu-sulu atau obor.
Dengan demikian, arti Tombak Sulu-sulu adalah hutan belantara yang memancarkan setitik cahaya.