Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahwa walau anak-anak berpotensi tertular virus corona, namun merujuk pada data kasus temuannya relatif rendah. Dirinya juga menegaskan bahwa pemberian ASI pada anak merupakan upaya pencegahan penularan virus secara alami dengan meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca juga: Sebelum PSBB Disetop, WHO Sebut 6 Kriteria Ini Harus Dipenuhi
"Kita tahu bahwa anak-anak memiliki risiko COVID-19 yang relatif rendah, tetapi berisiko tinggi terhadap berbagai penyakit dan kondisi lain ketika mencegah pemberian ASI," kata Tedros, dilansir dari AFP, Sabtu 13 Juni 2020.
Bahkan WHO menyebutkan bahwa Pemberian ASI seorang Ibu yang terfeksi virus corona lebih besar manfatnya dibandingkan mudaratnya.
"Berdasarkan bukti yang tersedia, saran WHO adalah bahwa manfaat menyusui melebihi potensi risiko penularan COVID-19," sambungnya.
Baca juga: WHO Sebut Orang Tanpa Gejala (OTG) Tidak Menularkan Virus Corona
Penasihat senior WHO Anshu Banerjee, mengatakan mengatakan sejauh ini virus yang COVID-19 belum ditemukan dalam ASI.
Sehingga menurutnya tidak masalah ibu yang terpapar COVID-19 memberikan ASI kepada bayinya, kecuali jika kondisi sang ibu sakit parah.
"Ibu yang dicurigai atau dikonfirmasi COVID-19 harus didorong untuk memulai dan melanjutkan menyusui dan tidak dipisahkan dari bayinya, kecuali jika ibunya terlalu sakit," kata Tedros.