Stasiun Bekasi Kota mulai dipadati penumpang di hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Penumpang yang memadati stasiun rata-rata akan berangkat munuju Jakarta.
Penumpukan penumpang berujung pada antrean panjang mengular sebab aturan protokol kesehatan. Penumpang yang rata-rata hendak mencari nafhak ke Ibu Kota ini terpaksa harus rela menunggu antrean yang panjang mengular.
Tidak hanya pertugas stasiun, sejumlah aparat sepearti dari unsur TNI juga turut membantu mentertibkan penumpang. Penganturan penumpang bertujuan agaran jarak protokol penecegahan penularan virus corona bisa diterpakan dengan baaik.
Para penumpang pun diminta mengantre untuk menunggu kereta di dalam peron ataupun sebelum masuk peron. Jarak antarpenumpang dalam antrean masih terjaga meski jika ditaksir tidak sampai satu meter.
Baca juga: Pemkot Bogor: Ojol Belum Bisa Angkut Penumpang
Dalam mengatur antrean, petugas telah membatasi penumpang yang dapat memasuki peron hanya berjumlah puluhan orang. Walhasil, penumpang lain harus mengantre dari luar sebelum memasukki peron.
Selain itu, tempat menunggu kereta tiba di dalam peron pun dibatasi jadi dua wilayah untuk membuat jarak sehingga meminimalisir kemungkinan untuk berdekatan. Petugas pun mengakui penumpuan penumpan di stasiun merupakan akibat dari protokol kesehatan yang ditetapkan dalam KRL. Pembatasan penumpang membuat menumpuknya penumpang di stasiun dan luar stasiun.
"Menurut saya, kalau sama sebelum-sebelum Corona, jauh berkurang penumpangnya," kata salah seorang petugas di lokasi.
Baca juga: Harga Emas Mandek di Angka Rp. 876 Ribu
Dalam hal ini, meskipun tidak sepadat hari-hari bisanya, namun masih tidak dapat dihindarkan kerumunan penumpang saat menunggu kereta.
Apalagi, saat kereta tiba, para penumpang berlarian dan berlalu-lalang sehingga tidak mematuhi arahan dari petugas. Dari stasiun ini hanya sekitar 74 penumpang yang dapat menggunakan kereta saat tiba. "Kami batasi jumlah orang-orang yang ada di dalam peron," kata salah satu petugas KRL.