Suku Tidung merupakan salah satu suku di Pulau Kalimantan yang mempunyai kebiasaan turun-temurun yang unik pada saat melangsungkan pernikahan.
Sebelum prosesi, pengantin pria tidak boleh melihat calon mempelainya sebelum ia menyanyikan lagu-lagu cinta. Setelah bernyanyi barulah tirai di antara mereka dibuka dan bisa melihat satu sama lain.
Baca Juga: Mengenal Iki Palek, Tradisi Potong Jari yang Penuh Makna dari Suku Dani
Suku Tidung memang punya banyak tradisi unik yang cenderung aneh. Selain pengantin pria yang mesti fasih bernyanyi lagi cinta, pengantin wanita pun diikat sebuah aturan. Ia tidak boleh meninggalkan batas rumah selama bertunangan. Lalu, mempelai pria bila datang ke pernikahan tidak tepat waktu akan di denda dengan berupa perhiasan.
Ini yang paling unik dalam prosesi pernikahan Suku Tidung. Pasangan pengantin tidak di izinkan untuk buang air selama tiga hari tiga malam jelang. Mungkin bagi masyarakat luar, ini adalah suatu hal yang tak lazin dan sangat menyiksa, namun bagi masyarakat setempat, hal tersebut adalah sebuah hal lumrah yang harus ditaati.
Menahan buang air itu rupanya ada latar belakangnya. Masyarakat Suku Tidung mempunyai kepercayaan, bila berhasil melakukan hal tersebut pasangan pengantin tidak akan menimpa kesialan. Pernikahan yang dibangun akan jauh dari perselingkuhan dan umur yang pendek.
Ada trik yang dilakukan agar kedua pengantin lebih mudah untuk menjalankan ritual tersebut. Caranya adalah dengan makan dan minum dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dari biasanya. Dengan begitu, rasa mulas dan ingin ke belakang bisa ditahan.
Ritual aneh bin ajaib ini melibatkan orang-orang lain di sekitar pengantin. Mereka bertugas untuk mengawasi kedua mempelai agar tidak gagal menjalankannya.