Diketahui bahwa baru-baru ini tengah viral sebuah foto seorang demonstran di Philadelphia, Amerika Serikat yang memiliki tato peta Indonesia di lengannya.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya aksi demonstrasi yang terus berkecamuk akhir-akhir ini di AS dipicu karena tewasnya pria kulit hitam bernama George Floyd (46).
Namun tak hanya itu saja pasalnya George Floyd, yang merupakan seorang petugas keamanan, meninggal akibat lehernya yang dijepit dengan lutut seorang oknum polisi NYPD kulit putih di Kepolisian Minneapolis.
Protes yang berujung rusuh, diketahui pertama kali terjadi di Minneapolis sebelum akhirnya menjalar ke antero Amerika Serikat.
Baca Juga: 2 Tim Forensik Beda Pendapat Terkait Penyebab Kematian George Floyd
Tak hanya itu saja bahkan terlihat dalam foto yang beredar di media sosial dan dipakai di salah satu media asing The Inquirer, pria tersebut sedang melempar barang ke sebuah toko di Philadelphia saat kerusuhan itu terjadi.
Namun setelah ia sadar, pria yang diketahui warga naturalisasi Amerika Serikat namun kelahiran Jawa itu akhirnya menyampaikan permintaan maaf melalui akun instagram miliknya @rainsfordthegreat.
Pria yang bernama lengkap Rainey A. Backues, meminta maaf kepada masyarakat Amerika dan juga kepada masyarakat di Indonesia yang berada di Philadelphia.
Tak hanya itu saja bahkan dia juga mengaku awalnya tengah melakukan rutinitasnya dengan bersepeda, namun saat perjalanan, ia bertemu dengan para pengunjuk rasa dan akhirnya ikut dalam aksi demonstrasi.
Bahkan Rainey juga meminta maaf karena tidak memakai masker saat berada di luar rumah.
"Anda mungkin mengenali saya dari beberapa foto yang beredar di media sosial dalam beberapa jam terakhir. Jika Anda mengenal saya secara pribadi, Anda akan tahu bahwa apa yang diwakili di sana sangat berbeda dengan saya," katanya.
Tak hanya itu saja pasalnya Ia mengaku hanya ingin mendokumentasikan kejadian untuk dibagikan dalam cerita di akun Instagramnya. Namun, Rainey mulai merasakan kemarahan atas pembunuhan George Floyd.
"Bahkan hari ini, saya masih merasakan hasrat sakit hati yang disebabkan oleh ketidakadilan rasial yang sering diarahkan pada orang kulit berwarna, termasuk saya sendiri. Emosi ini sangat dalam," ujar Rainey.
Namun atas kejadian tersebut Rainey mengaku sangat menyesal telah ikut melakukan aksi demonstrasi itu.
"Namun, saya sekarang menyesal bahwa kemarahan dan dorongan saya yang dibenarkan untuk tidak tinggal diam terlalu cepat berubah, menjadi gerakan untuk menghancurkan properti," katanya.
Rainey pun mengakui bahwa ia kelahiran dari Indonesia, tepatnya di pulau Jawa.
"Saya adalah warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di pulau Jawa, saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," ujarnya.