Siapakah George Floyd? Dikenal sebagai "Raksasa Lembut yang Berusaha Mengubah Hidupnya" atau Dipanggil "Big Floyd"

Siapakah George Floyd? Dikenal sebagai "Raksasa Lembut yang Berusaha Mengubah Hidupnya" atau Dipanggil "Big Floyd"

Yuli Nopiyanti
2020-06-01 12:26:47
Siapakah George Floyd? Dikenal sebagai
George Floyd (Foto:Dok.Istimewa)

Diketahui bahwa seorang pria kulit hitam, George Floyd tewas di tangan polisi kota Minneapolis, Amerika Serikat (AS). Selama hidupnya, Floyd dikenal sebagai pria yang lembut hati, tak pernah menyakiti siapa pun.

Bahlan tak hanya itu saja pasalnya cerita tentang sosok Floyd ini disampaikan langsung oleh adiknya, Philonise Floyd. Philonise sangat mencintai kakak laki-lakinya itu dan dia tahu kakaknya adalah pria besar yang lembut hatinya.

"Aku mengenal kakakku sebagai orang yang aku cintai," ujar Philonise Floyd, Kamis 28 Mei 2020.

"Dia pria besar yang lembut hatinya, dia tidak menyakiti siapa pun," sambungnya.

Bahkan tak hanya itu saja pasalnya Floyd adalah penduduk asli Houston. Ia tumbuh di kawasan Third Ward dan lulus dari Sekolah Menengah Jack Yates, tempat ia gemar bermain sepakbola.

Namun tak hanya itu saja pasalnya Dia lantas pindah ke Minnesota untuk bekerja sebagai sopir truk. Perjalanan karir Floyd ini diungkap oleh teman dan mantan pemain NBA, Stephen Jackson.

"Dia tahu dia harus pindah untuk menjadi yang terbaik," tulis Jackson di akun Instagramnya. Jackson juga seorang penduduk asli Houston. Dia bahkan juga menyebut Floyd sebagai saudara kembarnya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pembunuh George Floyd, Tunangan Tak Kuasa Tahan Emosi

Usai menjadi sopir truck, Floyd bekerja sebagai sekuriti di sebuah restoran. Dia membangun reputasinya di profesi ini.

Salah satu teman Floyd, Christopher Harris, menyebut sahabat lamanya itu lahir di North Carolina 46 tahun silam, dan sempat tinggal di Houston.

Namun di pindah ke kota terbesar di Minnesota itu beberapa tahun lalu demi mendapatkan pekerjaan, seperti dilaporkan Sky News Sabtu 30 Mei 2020.

Dia mendapat panggilan sayang "Big Floyd", dan ayah putri berusia enam tahun serta hidup bersama ibunya, Roxie Washington.

Kepada Houston Chronicle, sang ibu mengungkapkan putranya itu adalah ayah yang baik, di mana mereka berdua membesarkan anakya, Gianna.

Dia disebut mempunyai pacar bernama Courteney Ross. Sang kekasih begitu hancur setelah mendengar kabar George Floyd tewas.

Bahkan kepada Star Tribune, Ross dia terbangun dan mendapati Minneapolis membara karena massa bergerak untuk memprotes kematiannya.

Namun tak hanya itu saja pasalnya menurut sang kekasih, jika saja Floyd masih hidup, maka dia akan begitu sedih. "Dia menyukai kota ini. Dia datang (dari Houston) untuk mencari peruntungan," jelasnya.

Baca Juga:Truk Tangki, Terobos Massa Aksi Protes Kematian George Floyd

Floyd disebut merupakan atlet bertalenta, di mana dia dikabarkan sangat bagus dalam olahraga sepak bola serta bola basket.

Salah satu mantan teman sekelasnya, Donnell Cooper, menyebut Floyd mempunyai kepribadian yang pendiam, namun dia dikenal lemah lembut.

Washington menerangkan, anaknya itu tidak tamat sekolah, dan sempat mengembangkan karier di dunia musik dengan mendirikan grup hip hop bernama Screwed Up Click.

Salah satu pelanggan Conga, Jessi Zendejas, dalam unggahannya di Facebook menyatakan Floyd "begitu suka mendapat pelukan dari orang yang dikenalnya".

"(Dia) akan marah jika kalian tak berhenti untuk menyapanya, karena dia menyukai melihat semua orang bersenang-senang," ulas Zendejas.

Dalam unggahan lain, temannya yang bernama Oscar Smallwood menekankan, Floyd adalah "raksasa lembut yang sudah mendapatkan sayapnya".

Sebelumnya, seperti dilansir AFP, Kamis 28 Mei 2020, George ditangkap pada Senin 25 Mei 2020,oleh polisi kota Minneapolis, AS. George FLoyd ditangkap karena diduga melakukan transaksi memakai uang palsu senilai $ 20.

Namun tak hanya itu saja penangkapan Floyd itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral. Dalam video itu, tangan Floyd diborgol dan kemudian dijatuhkan ke aspal oleh polisi. Seorang polisi menekan leher Floyd dengan lututnya, sembari memasukkan tangannya ke saku.

Floyd merintih kesakitan dan mengaku sulit bernafas.
Dia bahkan sempat memanggil ibunya sebelum mati lemas.

"Lututmu di leherku. Aku tidak bisa bernapas.... Mama. Mama," pinta Floyd sesaat sebelum dia tewas.

Tak hanya itu saja bahkan Floyd hanya diam dan tidak bergerak, dia bahkan tidak bisa bergerak ketika petugas memintanya untuk "bangun dan masuk ke dalam mobil." Floyd kemudian dibawa ke rumah sakit dan di sana ia dinyatakan meninggal dunia.

Tak hanya itu saja pasalnya kematian Floyd di tangan polisi ini pun memicu kemarahan publik. Warga turun ke jalan dan bentrok dengan polisi. Mereka menjarah toko-toko dan membakarnya. Polisi bereaksi dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet.

"Saya ingin para polisi itu didakwa melakukan pembunuhan, karena itulah yang mereka lakukan," kata Bridgett Floyd, saudara perempuannya, dalam siaran televisi NBC.


Share :