Virus corona sudah menyebar di berbagai negara di dunia bahkan tak hanya itu saja pasalnya Republik Kongo pada hari Senin 1 Mei 2020, melaporkan kemunculan wabah virus Ebola baru di kota Mbandaka. Hal ini disebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) semakin membebani sistem kesehatan di negara tersebut yang juga tengah menghadapi wabah campak dan COVID-19.
Namun tak hanya itu saja pasalnya setidaknya sudah ada enam kasus infeksi Ebola yang terdeteksi. Empat di antaranya meninggal dunia sementara dua lainnya masih menjalani perawatan.
"Kami akan segera mengirimkan vaksin dan obatan-obatan," kata Menteri Kesehatan Kongo, Eteni Longondo, seperti dikutip dari Reuters, Selasa 2 Mei 2020.
Baca Juga: Ikut Demo Protes Kematian George Floyd, Ariana Grande Turun ke Jalan
Tak hanya itu saja bahkan sudah sejak tahun 2017 Republik Kongo sudah melaporkan tiga kali wabah Ebola. Republik Kongo juga tengah menghadapi epidemi campak yang sudah membunuh lebih dari 6.000 orang dan COVID-19 yang sudah menginfeksi 3.000, membunuh 71 orang.
Baca Juga: WHO Berharap Kerjasama dengan AS Tetap Berlanjut
Namun tak hanya itu saja pasalnya hingga kini vaksin Ebola hingga saat ini belum mendapat izin edar secara luas sehingga strategi imunisasi massal untuk seluruh populasi tak bisa dilakukan. Otoritas biasanya hanya dapat memberikan vaksin pada kelompok tertentu yang dianggap paling berisiko
"Meski sudah ada beberapa studi yang yang menunjukkan vaksin ini aman dan bisa memberikan perlindungan terhadap virus Ebola, masih perlu studi lanjutan sampai vaksin ini bisa mendapat izin," tulis WHO di situs resminya.