Batam yang dikelingi pasir pantai lebih dikenal dengan wisata alam pantainya. Sehingga bagi masyarakat Kepri, khusususnya Batam kawasan wisata Pantai ini tidak asing lagi bagi masyarakat.
Batam, Radar Kepri- Batam yang dikelingi pasir pantai lebih dikenal dengan wisata alam pantainya. Sehingga bagi masyarakat Kepri, khusususnya Batam kawasan wisata Pantai ini tidak asing lagi bagi masyarakat.
Bagi masyarakat kepri, khusunya Batam yang sudah bosan dengan wisata Pantai, ada alternatif tempat wisata alam pergunungan dan air terjun yang sangat layak dan nyaman untuk dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, yaitu kawasan wisata alam telaga Bidadari, Kawasan hutan konservasi simpang Dam, muka kuning Kecamatan Sei Beduk kota Batam.
Baca Juga : Mengagumkan! Ini 5 Air Terjun Kece yang Istagramable di Sekitaran Danau Toba
Telaga Bidadari ini merupakan salah satu destinasi wisata alam yang hanya ada satu-satunya air terjun di Kota Batam. Untuk memasuki area wisata yang satu ini tentunya pengunjung diharapkan untuk berhati-hati dan memakai alas kaki yang tidak licin.
Kondisi atau medan untuk sampai di Telaga Bidadari bisa dikatakan masih alam banget, yang masih jalanan tanah yang sedikit lembab dan menanjak, jembatan kayu yang sempit. Tapi itu lah yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung Telaga Bidadari.
Setidaknya dibutuhkan waktu kurang lebih 1 setengah jam untuk sampai ke lokasi yang dituju, tapi terbayar sudah apabila sudah sampai di lokasi tujuan. Air yang bersih dan jernih, dingin yang dapat membuat betah bagi siapa saja yang berada disana.
Baca Juga : Air Terjun Efrata, Tempat Wisata Sejuk dan Menyenangkan di Samosir
Telaga Bidadari terletak di dalam Kawasan Hutan Muka Kuning, kecamatan Sungai Beduk. Jalan masuk menuju hutan ini dimulai dari Perumahan Otorita di Kawasan Simpang Dam, tepat di sebrang Pintu I Kawasan Industri Batamindo Muka Kuning, Batam.
Jika dari Batam Center (pusat pemerintahan) pengunjung harus menuju Muka Kuning terlebih dahulu. Setelah itu tepat di depan gerbang kiri Kawasan Industri Batamindo terdapat gang masuk Kampung Aceh. Gang tersebut salah satu akses menuju kawasan hutan lindung.
Lokasi wisata ini buka 24 jam. Kondisi ini sebagian besar disebabkan belum adanya pengelola tetap yang menangani objek wisata ini. Pengunjung biasanya diminta membayar biaya parkir sebesar Rp 5.000. Sebenarnya tidak ada tiket masuk menuju kawasan ini. Karena statusnya bukan kawasan objek wisata melainkan hutan lindung. Namun terkadang ada saja yang memungut pungutan dengan dalih uang kebersihan.
Baca Juga : Melihat Keajaiban Objek Wisata Kawah Biru di Simalungun yang Kerap Berpindah Lokasi
Objek wisata yang satu ini sendiri masih tersembunyi sehingga tidak banyak fasilitas yang ditawarkan karena daerah sekitar pun berupa pepohonan rimbun dan hutan rindang dengan kesan sejuk. Air terjun yang lebih mirip pancuran kecil di telaga ini pun masih terjaga keasrian nya, karena ada di hutan lindung.
Selain itu karena tidak adanya penjual makanan atau warung-warung yang buka di wilayah sekitar air terjun membuat para wisatawan harus membawa makanan dan bekal sendiri.
Fasilitas parkir kendaraan pun tidak ada sehingga pengunjung harus berjalan kaki menyusuri hutan lindung Mukakuning dahulu. Atau menitipkan kendaraan di area perumahan warga di Kampung Aceh. Dimana perkampungan ini berjarak sekitar 2 sampai 3 kilometer menuju lokasi air terjun.