Ini Fakta Burung Enggang, Burung yang Dikeramatkan oleh Suku Dayak

Ini Fakta Burung Enggang, Burung yang Dikeramatkan oleh Suku Dayak

Alpandi Pinem
2020-05-27 17:15:35
Ini Fakta Burung Enggang, Burung yang Dikeramatkan oleh Suku Dayak
Burung Enggang (Istimewa)


Burung Enggang atau juga biasa disebut Rangkong, merupakan spesies burung yang pada awalnya memiliki habitat cukup tersebar di seluruh dunia, mulai dari Afrika hingga Asia Tenggara. Namun sayangnya, saat ini keberadaan Enggang sudah sangat jarang ditemukan. Bahkan, status burung berparuh besar ini masuk ke dalam daftar hewan terancam punah.

Burung yang termasuk dalam spesies yang dilindungi ini hampir tidak bisa dilepaskan dari kehidupan suku dayak. Makna burung enggang bagi suku Dayak menjadi salah satu tanda kedekatan masyarakat Nusantara dengan alam sekitarnya.

Masyarakat suku Dayak sangat menghormati burung enggang, dan menganggapnya sebagai panglima burung. Hampir seluruh bagian tubuh burung enggang menjadi lambang dan simbol kebesaran dan kemuliaan suku Dayak.

Baca Juga : Orang Bontoet, Manusia Kanibal yang Hanya Dapat Dilihat Oleh Orang Berkemampuan Khusus di Kalimantan, Benarkah?

Burung enggang juga dianggap sebagai lambang perdamaian dan persatuan. Oleh karena itu, burung enggang dapat kita temukan di hampir setiap ruang masyarakat dayak, seperti pada patung, ukiran, lukisan, pakaian, rumah, balai desa, monumen, pintu-pintu gerbang, juga di makam-makam.

Berikut ini fakta burung Enggang, Burung yang dikeramatkan oleh Suku Dayak.

1. Burung Enggang Hanya Hinggap di Tempat Tinggi


Satu dari sekian alasan mengapa burung enggang dikeramatkan adalah kebiasaannya yang hinggap di tempat tinggi. Pohon-pohon tinggi dan gunung-gunung adalah tempat favoritnya. Karena kebiasaan inilah masyarakat Dayak menyimboikan burung berparuh besar ini layaknya pemimpin, seseorang yang selalu di tempat tertinggi.

2. Sosok Hewan yang Setia


Tidak seperti jenis burung atau unggas lain yang berkali-kali berganti pasangan, burung enggang hanya berpasangan dengan satu burung. Oleh karenanya saat salah satunya mati, burung ini tidak akan kawin lagi. Kesetiaan ini juga terbukti saat enggang betina bertelur. Ketika telur terkumpul dan siap dierami, enggang betina akan tinggal di lubang pohon yang sarangnya ditutupi lumpur.

Baca Juga : Hantu Mariaban, Hantu Raksasa yang Menakutkan Haus Akan Darah yang Bulunya Dicari Untuk Kebal di Kalimantan, Mitos atau Fakta?

Hanya tersisa lubang sempit yang terlihat dari luar. Selama proses ini, hampir empat bulan lamanya, enggang jantan akan menemani enggang betina dan memberikan makanan dari lubang sempit itu. Karena inilah burung enggang dijadikan contoh masyarakat Dayak dalam menjalani kehidupan untuk senantiasa mengasihi dan mencintai pasangan hidupnya. Selain itu, juga untuk selalu rukun dalam mengasuh anak mereka sehingga bisa menjadi orang Dayak dewasa yang mandiri.

3. Kerasnya Suara Burung Enggang

Burung yang populer disebut hornbill dari bahasa Inggris ini pun sangat mencolok karena suaranya yang menggelegar. Suara yang dibunyikan burung enggang merupakan tanda persiapan sebelum terbang. Suara yang keras ini dianggap simbol seorang pemimpin yang selalu didengarkan rakyatnya. Seperti masyarakat Dayak yang selalu mendengarkan perintah kepala sukunya.

4. Sayap Tebal dan Ekor yang Panjang

Bagian tubuh burung enggang yang juga dikagumi adalah bagian sayap dan ekor. Sayapnya yang tebal merupakan simbol dari pemimpin perkasa yang dapat melindungi rakyatnya. Saat dikepakkan, sayap enggang mengeluarkan bunyi yang khas dan dramatik. Sedangkan ekor yang panjang melambangkan kemakmuran yang luas melingkupi masyarakat yang dipimpin.

5. Tidak Makan di Tanah

Kebiasaan burung enggang yang juga unik adalah cara mereka makan. Burung pemakan hewan dan tumbuhan ini tidak pernah mencari makanan di tanah seperti unggas lain. Mereka mencari mangsanya dari batang atau cabang pohon. Burung-burung ini biasa memakan buah ara, palem, dan beringin. Selain itu, mereka juga memangsa tikus, kadal, dan burung kecil yang berada di atas pohon.

Baca Juga : Wow! Nenek Moyang Orang Madagaskar di Afrika Ternyata Berasal dari Indonesia

Itulah lima hal penting yang membuat burung enggang amat dihormati oleh suku Dayak. Sayangnya, penebangan pohon secara liar dan perburuan enggan kian membuat burung kebanggaan ini sulit ditemui.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30


Hasil Riset Puspenpol Sebut FYP TikTok Jadi Game Changer Politik Indonesia

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 14, 2024 13:02:26


Foto: GBK Jadi Lautan Biru di Kampanye Prabowo-Gibran

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 10, 2024 20:14:24