Para siswa terpaksa belajar dari rumah dan sekolah tutup untuk menghindari kerumunan dan menekan risiko penularan COVID-19.
Seiring waktu, jumlah pasien yang berhasil sembuh dari COVID-19 meningkat dan beberapa daerah mulai melonggarkan PSBB. Dengan kondisi tersebut, kapan sekolah di Indonesia dibuka kembali lagi dan siswa kembali belajar seperti biasa?
Dalam rilis yang diterima dari Kemendikbud atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu 27 Mei 2020, pembukaan sekolah kembali tidak dengan pertimbangan sepihak. Selain pendidikan, faktor kesehatan ikut dipertimbangkan dalam penentuan kapan sekolah di Indonesia dibuka kembali lagi.
Baca Juga: New Normal Berlaku, Apakah Ojek Online Boleh Beroperasi Lagi?
"Harus diketahui bahwa Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario. Kami sudah ada berbagai macam. Tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas, bukan Kemendikbud sendiri. Jadi, kami yang akan mengeksekusi dan mengoordinasikan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.
Nadiem mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga akan ikut mempertimbangkan metode yang digunakan untuk pembukaan sekolah kembali. Dengan pertimbangan tersebut diharapkan siswa bisa terus belajar sambil menjaga kesehatannya.
Nadiem juga menjawab rumor terkait kabar awal tahun ajaran baru pada Juli 2020 mendatang. Kabar tersebut tidak benar karena keputusannya melibatkan pertimbangan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Baca Juga: Ini Kata Menag: Rumah Ibadah Akan Dibuka Kembali Secara Bertahap
"Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena memang keputusannya bukan di kami. Jadi mohon stakeholders atau media yang menyebut itu, itu tidak benar," kata Nadiem.
Hingga saat ini tidak diperlukan perubahan tahun ajaran atau tahun akademik terkait kapan sekolah di Indonesia dibuka kembali lagi. Namun perlu penyesuaian metode belajar sesuai kondisi dan status kesehatan masyarakat di tiap wilayah.