Tata Cara dan Keistimewaan Salat Sunah Utaqa di Bulan Syawal

Tata Cara dan Keistimewaan Salat Sunah Utaqa di Bulan Syawal

Yuli Nopiyanti
2020-05-27 06:00:00
Tata Cara dan Keistimewaan Salat Sunah Utaqa di Bulan Syawal
Ilustrasi orang sedang Shalat (Foto:Dok.Istimewa)

Bulan Syawal menjadi salah satu bulan yang istimewa, sebab umat muslim berlomba-lomba mendapatkan pahala dengan menjalankan ibadah sunah. Setelah berpuasa selama 30 hari, ibadah sunah dapat menjadi pelengkap ketidaksempurnaan ibadah wajib saat bulan Ramadan.

Bahkan tak hanya itu saja pasalnya selain menjalankan puasa sunah selama enam hari di bulan Syawal,terdapat ibadah salat sunah sebanyak delapan rakaat yang kemudian disebut dengan nama salat utaqa.

Salat ini dinamai salat utaqa (salat pembebasan) karena Allah SWT akan membebaskan orang yang mengamalkan salat sunah ini dari utang dan akan memenuhi hajat mereka.

Salat sunah utaqa tidak terikat waktu karena dapat diamalkan pada tanggal berapa saja di bulan Syawal dan dapat dikerjakan siang atau malam. Salat sunah ini juga dapat dikerjakan dengan empat atau dua salam dengan ketentuan membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaatnya dan dilanjutkan membaca 15 kali surat Al-Ikhlash. Selesai salat delapan rakaat, kita membaca tasbih sebanyak 70 kali dan selawat sebanyak 70 kali.

Selain dapat membebaskan diri dari utang, keutamaan mengamalkan salat sunah utaqa adalah Allah senantiasa mengalirkan kebaikan dalam hati, diampuni dosa-dosanya, serta ditunjukkan penyakit-penyakit dunia serta obatnya. Sebagaimana diterangkan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani berdasarkan pada hadits dalam kitabnya Al-Ghunyah juz dua:

"Diceritakan dari Anas radhiallahu anhu, dia berkata bahwasanya Rasulullah pernah bersabda, 'Barangsiapa salat di bulan Syawal sebanyak delapan rakaat, baik dilakukan malam hari maupun siang hari yang mana di setiap rakaatnya membaca al-Fatihah dan Qul quwallahu ahad–al-ikhlas--sebanyak lima belas kali; setelah delapan rakaat tersebut kemudian dilanjut dengan membaca tasbih (subhanallah wa bi hamdihi, subhanallahil adhim)  tujuh puluh kali dan selawat (allahumma shallli ‘ala sayyidina Muhammad) tujuh puluh kali. Maka demi Dzat yang telah mengutusku, Allah akan mengalirkan hikmah (kebijaksanaan/kebenaran) dalam hati yang diungkapkan melalui lisan seorang hamba yang telah melaksanakan salat ini, dan Allah akan tunjukkan kepada dia penyakit-penyakit dunia serta obatnya.  Dan demi Dzat yang telah mengutusku, barangsiapa yang mendirikan salat ini sesuai tata caranya, maka akan diampuni dosa-dosanya sebelum ia mengangkat kepala setelah sujudnya, dan andaikan dia mati, maka dia mati dalam keadaan syahid yang dosanya telah diampuni. Dan tiada seorang hamba yang melaksanakan salat ini dalam keadaan bepergian, kecuali Allah mudahkan baginya perjalanannya hingga tempat yang dituju. Andaikan ia memiliki utang, maka utangnya akan terbayar; dan seandainya ia memiliki kebutuhan, Allah akan memenuhi kebutuhannya.  Dan demi Dzat yang telah mengutusku, tiada seorang hamba yang menjalankan salat ini kecuali Allah berikan untuknya di setiap huruf dan ayatnya sebuah makhrafah di surga nantinya. Kemudian dipertanyakan, 'Apakah makhrafah itu, ya Rasul?' Rasulullah menjawab, 'Makhrafah adalah dua ekor domba yang mempermudah penunggangnya mengelilingi (kebon penuh) pepohonan yang tidak pernah dipotong selama seratus tahun)'."


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30