Hasil surveil yang dilakukan oleh Indobarometer dan Puslitbangdiklat Radio Republik Indonesia (RRI) menunjukan tingka penganguran dan kemiskinan meningkat saat wabah virus corona.
Dari hasil survei, mayoritas responden (95,6%) menilai bahwa perbandingan masalah pengangguran sebelum dan sesudah wabah Corona (Covid-19) masuk ke Indonesia meningkat signifikan. Sedangkan hanya 0,3% responden yang menilai menurun. Sisa responden yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar (0,8%).
Selain itu temuan survei juga menunjukan tingkat kemiskinan yang meningkat. Hal itu terjadi selama pandemi virus corona melanda.
Baca juga: Virus Corona Ditularkan dari Tikus ke Manusia untuk Pertama Kalinya di Dunia
Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari menyampaikan berkaitan dengan perbandingan masalah kemiskinan sebelum dan sesudah wabah Corona (Covid-19) masuk ke Indonesia meningkat signifikan, mayoritas publik (90,1%) menyatakan kemiskinan meningkat. Hanya sebesar (1%) yang menyatakan kemiskinan turun. Sementara yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar (0.8%).
Ia juga menyampaikan persepsi masyarakat tentang bertambahnya pengangguran disebabkan dua masalah pokok yaitu kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang membuat sulit bekerja dan mencari pekerjaan serta masalah kartu pra kerja. Sedangkan masalah kemiskinan ditenggarai akibat jumlah bantuan kecil, data penerima bantuan tidak akurat, keterlambatan bantuan dan korupsi bantuan.
Baca juga: Rilis Data Kasus Virus Corona Terbaru: 256.946 Spesimen Diperiksa, 22.750 Positif Corona
"Khususnya bila terkait masalah pengangguran dan kemiskinan. Dua masalah pokok terlihat benang merahnya dari jawaban responden yang tidak puas, yakni soal bantuan sosial dan kebijakan yang tidak konsisten. Ini harus diperbaiki," terang Qodari di Jakarta, Selasa, 25 Mei 2020.