Akibat kebarakan hutan di daerah Kalimantan beberapa waktu yang lalu, meninggalkan duka yangbamat mendalam terutama bagi kalangan pecinta hewan.
Salah satu hewan endemik, Ular langka yang disebut sebagai Raja Piton yang disebut sebagai Tangkalaluk oleh warga setempat.pun turut jadi korban.
Sosok ular langka di pedalaman Hutan Kalimantan ini diabadikan oleh seorang warga bernama Johan Michael Median Pasha.
Baca Juga: Filosofi Buaya dalam Kehidupan Suku Dayak Lundayah
Oleh warga Kalimantan, ular berukuran raksasa ini disebut Tangkalaluk. Karena sosoknya yang misterius dan jarang dilihat orang, ular berjenis Piton itu sering disangka sebagai makhluk astral.
Padahal sebenarnya, ular ini bukanlah makhluk siluman atau jadi-jadian, tetapi ular sungguhan. Nama spesiesnya Malayophyton reticulatus.
Ular ini memang bisa tumbuh hingga mencapai ukuran raksasa. Ular yang masuk dalam keluarga Phytonidae bisa tumbuh hingga mencapai panjang 10 meter, dengan berat mencapai 180 kilogram.
Baca Juga: Legenda Ular Raksasa Pemakan Manusia dari Suku Dayak, Kalimantan
Dengan ukuran tubuh sebesar itu, wajar kalau ular ini butuh makanan yang banyak. Sang Raja Piton biasa berburu babi hutan, rusa, orang utan, hingga hewan besar lain di hutan. Terkadang, ada juga manusia yang pernah jadi korban.
Ular piton biasa berburu dengan cara membelit mangsanya sampai kehabisan nafas, baru kemudian mangsa itu ditelan bulat-bulat. Sekali makan, sang ular bisa bertahan tidak makan lagi hingga berminggu-minggu lamanya.