Keutamaan dan Tata Cara Puasa Syawal

Keutamaan dan Tata Cara Puasa Syawal

Dedi Sutiadi
2020-05-25 21:00:00
Keutamaan dan Tata Cara Puasa Syawal
Ilustrasi puasa syawal. (Foto: Istimewa)

Sejumlah sunnah dianjurkan dilaksanakan setelah Idul Fitri 1441 Hijriah nanti, salah adalah Puasa Syawal di Bulan Syawal. Setelah menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan, umat Islam dapat melanjutkan dengan Puasa Syawal. Syawal juga memiliki keutamaan yang besar. 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun,” HR. Ahmad 23533, Muslim 1164, Turmudzi 759, dan yang lainnya.

Puasa syawal dapat melatih diri kita untuk senantiasa mengelola hawa nafsu diri kita. Hawa nafsu tentunya bukan suatu yang dosa jika kita mampu mengelolanya. Untuk itu hawa nafsu bukanlah dihapuskan atau dihilangkan sama sekali atau bahkan ditahan oleh diri kita. Sebagai muslim yang baik, hawa nafsu tentu harus ditaklukkan dengan cara dikelola dan tidak diumbar sembarangan.

Baca juga: Buat yang Pernah Batal, Puasa Syawal atau Bayar Utang Dulu? Ini Penjelasannya UAS

Selama melaksanakan puasa di bulan syawal kita juga bisa mendapatkan kebaikan yang tidak akan sia-sia. Allah mengganjarnya dengan kebaikan pahala sepuluh kali lipat. Tentu saja harusnya sebagai manusia yang penuh salah dan dosa, kita bersyukur bahwa Allah memberikan pahala terbaik dan kesempatan kita untuk menimba pahala dengan sebaik-baiknya.

“Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas ‘Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat.” Rasulullah SAW.

Baca juga: Begini Tanda Keberhasilan Puasa Seseorang Menurut Ustaz Hanan Attaki

Adapun cara melakukan puasa di bulan syawal sebagai berikut:

Cara puasa seperti puasa ramadan, hanya saja memiliki niat yang berbeda. Bacaan niat sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ" yang artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Puasa sunah ini hanya boleh dikerjakan jika puasa Ramadan telah dilakukan dengan sempurna yang artinya, tidak memiliki hutang puasa ramadan. Jika mempunyai hutang, maka diperkenangkan untuk membayarnya terlebuh dahulu.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30