Asahan Dan Batu Bara mempunyai hidangan khas panganan yakni kue Kekaras atau Keukarah atau karah atau kareh kareh untuk menemani seseorang untuk dimakan sambil bercengkerama dengan kerabat.
Kue Kekaras ini terbuat dari campuran tepung dan santan dibuat dengan alat tradisional dari batok kelapa yang dibuat khusus untuk pembuatan kue kekaras ini.
Tidak ada catatan dari mana secara pasti pertama kali kue ini berasal, dari beberapa berita yang terkabar ada yang menyebutkan makanan ini khas Aceh dengan sebutan Keukarah atau karah dan ada yang menyebutkan dari Minangkabau Sumatera Barat dengan nama kareh kareh serta ada yang menyebutkan dari Lombok dengan nama kare kare atau urie hanya saja di Lombok berwarna coklat tua karena campurannya gula aren.
Baca Juga : Bukan Katupat, Ini Menu Khas Saat Lebaran di Batubara
Kue ini adalah salah satu kue khas Melayu yang mirip dengan serabut atau sarang burung walet yang rasanya sangat renyah, manis, garing, dan rapuh. makanan ini di hidangkan pada saat lebaran dan waktu waktu acara tertentu terutama pada acara pernikahan kue ini tetap ada disajikan.
Dimana, kue ini sudah ada sejak dulu dan diajarkan secara turun temurun terutama ketika dibulan puasa ramadhan. Menjelang ramadhan warga Batubara selalu membuat kue kekaras dengan tegangga dekat yang merupakan tradisi membuat kue secara bersama sama.
Baca Juga : Ini 5 Makan Favorit Warga Kota Medan Saat Lebaran
Kue kekaras ini memang merupakan kue tradisional dari dulu di wilayah Tanjung Balai dan Asahan. Kue kekaras ini termasuk kuliner Budaya Lokal Kabupaten Batu Bara yang harus kita lestarikan untuk mencicipi bagaimana enaknya kue kekaras ini dapat dibeli dikedai di Tanjung Putus Jl. Maulana Sebelah Sekolah Alwashliyah dan di Limonam Jl. Syech M Zein Sp.