Suasana lebaran tahun ini memang berebeda dari tahun sebelumnya. Umat Islam merayakan lebaran di tengah pandemi Corona.
Hal itu dirasakan oleh warga Ponorogo. Jalanan di Bumi Reog sungguh lengang. Diketahui bahwa biasanya di saat lebaran jalanan selalu ramai dipenuhi warga yang bersilaturahmi.
Saat jalanan tampak sepi di hari pertama dan kedua lebaran, tak jarang warga sengaja memanfaatkan dan mengabadikan momen sepinya jalanan ini dengan berbagai kegiatan. Mulai dari makan kacang di Jalan Raya Bungkal-Ponorogo tepatnya di Dukuh Duwet, Desa Bancar, Bungkal hingga tiduran di tengah jalan di Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek, Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo.
Salah seorang warga bernama Nurcholis mengatakan karena suasana di jalan raya sangat sepi, dirinya dengan warga lainnya nongkrong yang ditemani kopi dan teh di jalan tersebut.
"Karena suasana di jalan raya sangat sepi dari kendaraan mulai pagi hingga sore, saya sama warga lainnya sempat jagongan (nongkrong), ngopi serta minum teh dan makan kecil snack lebaran," kata salah satu warga Desa Bancar, Kecamatan Bungkal Nurcholis kepada awak media, Senin, 25 Mei 2020.
Nurcholis mengaku bahwa ditrinya bersama warga bertugas menjaga portal desa. Ini sesuai dengan arahan Pemdes Bancar terkait penjagaan desa saat perayaan Lebaran.
"Sekalian jaga portal masuk jalan lingkungan desa karena kita tutup hingga H+7 lebaran, sesuai himbauan Pemdes Bancar," imbuh Nurcholis.
Sementara itu, warga Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo Asta Yanuar bahkan dengan santainya tidur di jalan raya Ponorogo-Trenggalek karena sangat sepinya. Padahal jalan ini merupakan jalan raya utama penghubung kabupaten.
Asta menambahkan, lengangnya jalan ini baru pertama kali terjadi saat lebaran. Padahal biasanya saat lebaran, jalan utama penghubung Ponorogo - Trenggalek itu ramai kendaraan lalu lalang pemudik dan warga yang ingin bersilaturahmi ke sanak saudara.
"Saya sama pemuda sini ikut jaga portal, biar warga luar tidak masuk ke desa kami," pungkas Asta.