Payakumbuh di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memiliki alam yang hijau dan indah, tidak hanya itu. Daerah ini juga punya pemandian bernama Batang Tabik. Airnya berasal dari mata air Gunung Sago. Snorkeling di sini, pemandangan bawah airnya seperti di laut!
Nuansa yang disajikan oleh pemandian air ini benar-benar alami dan jauh dari yang namanya wahana buatan tangan manusia. Justru hal tersebutlah yang menjadi daya tarik tersendiri dari pemandian ini.
Kejernihan air yang dimiliki oleh pemandian ini memang patut diacungi jempol. Air yang berasal dari sumber mata air, dan bukan dari air olahan atau sumur inilah yang membuat air di pemandian ini menjadi sangat jernih sekali.
Baca Juga: Ini Fakta dan Misteri Batu Malin Kundang di Sumatera Barat
Batang Tabik, sumber mata air di Kabupaten Lima Puluh Kota, yang Menurut cerita tradisional dari generasi ke generasi berasal dari danau Singkarak. Benar atau tidaknya belum diketahui secara pasti.
Yang jelas mata air ini mengalir terus tanpa henti. Tidak mengenal apakah itu musim kemarau atau penghujan, tetap jumlah airnya tak berkurang, mengalir sangat banyak.
Kata orang dahulu, ketika mata air itu menyembur dari tanah, lubang mata air itu dimasukkan sebuah batu yang amat besar ukurannya guna mengurangi debit air yang keluar. Bisa dibayangkan seperti apa besarnya.
Jika dulunya tidak ditutupi dengan batu besar itu, kemungkinan saat ini daerah yang disebut Batang Tabik itu mungkin berubah menjadi sebuah danau.
Di area Pemandian Batang Tabik, traveler bisa menemukan tiga buah kolam yang saling terhubung melalui parit-parit yang sengaja di buat. Kolam tersebut adalah kolam ibu, kolam anak-anak, dan kolam dewasa.
Kolam anak-anak lebih diperuntukkan untuk anak-anak, karena lebih dangkal. Sedangkan kolam dewasa, agak lebih dalam. Untuk dua kolam yang disebutkan terakhir tersebut, sudah modern dengan dasarnya dari keramik dan ada perosotan air.
Dan favorit saya adalah Kolam Ibu, bukan karena banyak ibu-ibu muda yang mandi dan berenang disini. Tetapi karena kolam ibu ini merupakan kolam yang langsung dialiri oleh mata air yang menjadi sumber air kolam ini.
Kolamnya masih alami dan tidak disemen atau pun dikeramik. Tetapi walaupun begitu, kita masih bisa melihat ke dasar kolam karena benar-benar jernih.
Entah apa nama ikan yang ada di mata air ini, tapi kami sepakat menyebut ikan ini dengan nama Ikan Larangan, sesuai dengan tulisan cukup besar di dinding pemandian.
Meski pun banyak ikan yang wara-wiri di sekitar kita, jangan khawatir airnya akan berbau amis dan kotor. Air dari mata air langsung masuk ke kolam ini, jadi airnya terus mengalir. Dengan begitu air kolam ini sangat bersih meski tidak pernah dibersihkan. Apa saja yang ada di dasar kolam yang tanpa semen ini bisa langsung terlihat dari atas.
Baca Juga: Ini 6 Destinasi Tua dan Angker di Sumatera Barat, Cocok Tempat Uji Adrenalin
Karena air yang ada di sini merupakan air yang bersih dan segar serta berasal dari perbukitan, sumber air ini juga dijadikan sumber air PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Payakumbuh (tentu bukan air yang berasal dari kolam ini ya).
Debit air yang di hasilkan dari sumber air ini adalah 80 liter per detik, cukup untuk memenuhi kebutuhan air sekitar 1700-an sambungan air di rumah-rumah serta beberapa fasilitas umum lainnya. Bahkan pada saat musim kemarau, Kota Payakumbuh dan sekitarnya sangat jarang kekurangan air.
Perhatikan cuaca saat mau berkunjung ke lokasi pemandian ini. Jika akan turun hujan, sebaiknya tunda dulu wisata Anda. Selain Anda merasa tidak nyaman berenang ketika hujan, biasanya suhu juga akan menjadi lebih dingin.
Biasanya saya lebih memilih pagi daripada sore hari. Karena kalau pagi udaranya semakin lama semakin hangat. Info saja, harga makanan di tempat ini agak sedikit lebih tinggi dari biasanya.