Membersihkan dan berhias diri menyambut hari kemenagan, hari raya Idul Fitri adalah hal yang disunnah bagi muslim laki-laki dan perempuan. Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw. itu mandi saat Idul Fitri dan Idul Adha (HR Ibnu Majah).
Jika merujuk pendapat mazhab Syafii, mandi Idul Fitri sudah bisa dilakukan pada pertengahan malam. Akan tetapi, mandi menjelang pelaksanaan shalat Idul Fitri akan berlangsung itu lebih utama, karena kita masih dalam kondisi fresh.
Dasar lain kesunahan mandi Idul Fitri adalah hadis riwayat Imam Malik di dalam kitab Muwatha’ berikut ini:
أن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما كان يغتسل يوم الفطر، قبل أن يغدو إلى المصلى.
Bahwasanya Abdullah bin Umar ra. selalu mandi di hari Idulfitri sebelum ia berangkat ke musala .
Aktivitas sahabat tersebut berpedoman pada kesunahan mandi di saat hendak salat Jumat, di mana disunahkan dalam keadaan bersih sebelum berkumpul dengan banyak orang. Demikian pula dengan Idulfitri yang juga dipastikan akan bertemu dengan banyak orang, maka disunahkan mandi terlebih dahulu agar tidak mengganggu kenyamanan orang banyak.
Adapun niat mandi sunah Idulfitri sebagai berikut:
نويت الغسل سنة لعيد الفطر لله تعالى
Nawaitul ghusla sunnatan li ‘idil fithri lillahi ta’ala
“Saya niat mandi sunah untuk Idulfitri karena Allah ta’ala.” Sedangkan waktu pelaksanaannya bisa dilakukan mulai dari pertengahan malam Idulfitri .”
Selain mandi, kita juga dianjurkan memakai pakaian rapih, parfum, mencukur rambut, memotong kuku seperti yang dilakukan pada hari Jumat.