Kota Sampit merupakan kota sangat bersejarah bagi Suku Dayak dan Suku Madura, dimana pada tahun 2001 lalu kota ini pernah terjadi tragedi berdarah.
Kini setelah hampir 19 tahun lamanya (2020) setelah peristiwa yang memilukan tersebut kota Sampit berubah menjadi kota yang tenang, damai dan Aman. Hal ini bisa kita lihat dari semakin banyaknya perubahan yang terjadi di ibu kota kabupaten Kota Waringin provinsi Kalimantan Tengah ini.
Misalanya saja pembangunan dan pertumbuhan kota yang semakin pesat serta banyaknya bangunan megah hingga Mall dibangun dikota yang memiliki julukan Sungai Mentaya.
Bukti perdamaian antara Suku Dayak dan Madura bisa dilihat dari Bundaran utama kota Sampit dimana bundaran inilah yang menjadi Lambang perdamaian setelah terjadinya tragedi Sampit Berdarah.
Tepat ditengah bundaran yang berada di Jl. Jend Sudirman Sampit-Pangkalan bun km 3. 5 ini berdiri sebuah Tugu unik yang biasa disebut sebagai Tugu Perdamaian Dayak dan Madura.
Jika dilihat dari jauh, Tugu atau monumen Perdamaian dayak-madura ini berbentuk seperti cawan atau kendi khas suku Dayak. Design Tugunya sangat megah, besar dan menjulang tinggi.
Disekeliling tugu juga dibangun sebuah taman yang semakin mempercantik bundaran perdamaian Sampit. Nah tepat didepanya juga ada sebuah Masjid Agung Wahyu Al Hadi yang merupakan kawasan Islamic Center kota Sampit.
Tugu perdamaian Dayak-Madura Sampit dibangun dan diresmikan pada bulan Mei Tahun 2015. Sebenarnya Bundaran ini dulunya dikenal dengan Bundaran Pantar dan lebih dulu dibangun sebuah monumen Kayu yang juga dijadikan sebagai Tugu perdamaian Suku Dayak-Madura.
Tugu ini terbuat dari Sebuah Tiang Kayu yang diukir dengan ukiran tertentu dan berdiri kokoh ditengah bundaran. Namun Tiang kayu ini tetap dibiarkan kokoh berda ditengah Monumen Atau Tugu Balanga yang menjadi Icon Perdamaian kota Sampit yang baru.
Selain menjadi Tugu perdamaian, Bundaran ini juga menjadi objek wisata kota Sampit sebab banyak warga yang melintas jalan ini pasti akan berhenti dan berfofo ditengah Tugu. Begitupun dengan keberadaan Masjid Agung Al Hadi yang ada didepan bubdaran membuat banyak wisatawan yang akan menuju Masjid menyempatkan berfofo ditugu perdamaian ini.
Sebenarnya ada tugu lainnya di Kota sampit yang sangat iconik yakni Tugu Ikan Jelawat ditepian sungai Mentaya, kamu juga berkunjung kesana.
Semoga saja kedepanya tetap damai dan aman seperti sekarang ini. Tidak ada konflik ataupun pertikaian lagi entah antar Etnis atau Agama. Setidaknya Tugu ini menjadi simbol dan saksi bisu jika Kota Sampit pernah berduka dengan konflik yang menyiksa.