Petani di Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, kabupaten Solok, Sumatera Barat mengeluhkan terkait harga cabai yang sangat anjlok di tengah pandemi ccorona dan mendekati idulfitri ini. Harga yang sebelumnya menyentuh angka Rp50.000 per Kilogram dan sekarang menjadi Rp7.000 per Kilogram.
"Selain harga yang murah juga perawatannya yang susah membutuhkan biaya yang mahal. Akan tetapi harus bagaimana lagi petani terpaksa menjual dengan harga Rp7.000," Kata seorang petani di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Solok, bernama Hendri pada Sabtu, 16 Mei 2020.
Hendri mengaku, jika pemasukan dari panen petani tidak sebesar pengeluaran yang harus petani keluarkan. Ditambah harga perawatan cabai sekarang yang semakin mahal.
"Biasanya sekali panen dengan berat 500 KG mendapat omset puluhan juta. Namun sekarang tidak mencukupi," ujarnya.
Menurut petani yang lain, bernama Edi mengatakan, kerugian petani cabai mencapai 90 persen.
"Karena biaya perawatannya yang tidak sedikit seperti upah pengolahan lahan serta harga pupuk dan harga pestisida juga naik, sedangkan harga cabe anjlok," pangkasnya.