Kampung Ambarita, Sebuah Kampung di Pulau Samosir Menyimpan Kisah Kanibalis

Kampung Ambarita, Sebuah Kampung di Pulau Samosir Menyimpan Kisah Kanibalis

Ekel Suranta Sembiring
2020-05-16 19:05:35
Kampung Ambarita, Sebuah Kampung di Pulau Samosir Menyimpan Kisah Kanibalis
Pintu Gerbang di Desa Ambarita (foto: Era.id)

Keindahan Danau Toba menjadi magnet yang mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi Sumatera Utara. Danau Toba menyimpan sejuta cerita keindahan dan misteri. Tak cuma cerita asal muasal dan legenda Danau Toba saja. Desa-desa di sekitarnya juga menyimpan sejumlah cerita yang mengundang decak kagum dan rasa penasaran.

Tak cuma cerita asal muasal dan legenda Danau Toba saja. Desa-desa di sekitarnya juga menyimpan sejumlah cerita yang mengundang decak kagum dan rasa penasaran.

Salah satunya Kampung Ambarita. Sebuah desa di wilayah kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Kawasan ini punya nilai sejumlah benda-benda peninggalan prasejarah dari zaman megalitikum.

Menyeberang dari Parapat, Kabupaten Simalungun untuk menuju Ambarita dengan kapal wisata hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan. Kalian bisa menyewa kapal dengan budget Rp900 ribu. Maksimal penumpang yang bisa diangkut, 40 orang. Dan sangat jarang ada kapal yang membawa penumpang ke desa ini.

Sesampainya di Ambarita, perjalanan kamu akan lanjutkan untuk mengunjungi sebuah tempat bernama Huta Siallagan. Letaknya tidak jauh dari dermaga. Huta dalam bahasa Batak memiliki arti kampung. 

Sebagai kampung Batak kuno, Ambarita menyimpan cerita yang masih hidup sampai sekarang. Ada peninggalan dari zaman megalitikum sebagai saksi bisu dari sejarah yang mewarnai keberlangsungan kampung ini. Situs antropologi ini merupakan daya magnet terbesar bagi turis lokal maupun mancanegara untuk datang ke kampung kecil di Pulau Samosir ini.

Ketika memasuki Ambarita, kalian akan disambut dengan sebuah pintu gerbang. Ada patung batu besar yang konon dipercaya menjadi penjaga dan pengusir roh jahat yang akan masuk ke dalam kampung. Patung ini disebut Pangulubalang. 

Selama di Huta Siallagan, kalian bisa melihat deretan rumah adat tradisional Batak yang bernama rumah bolon. Rumah-rumah adat ini masih dijaga keotentikannya dan diperkirakan telah berumur ratusan tahun. Di antara deretan rumah-rumah itu ada sebuah pohon besar yang disebut Hau Habonaran. 

Menurut warga setempat, di bawah pohon dan kursi-kursi batu sebagai tempat berlangsungnya persidangan oleh para tetua kampung pada masanya, untuk mengadili mereka yang bersalah. Situs ini pun dikenal dengan nama situs Batu Persidangan. 

Terdapat hukum adat yang jatuh pada seseorang yang melakukan tindak kejahatan seperti pemerkosa, pengkhianat, serta musuh. Ada dua pilihan hukuman yang bisa terjadi, yaitu hukum pasung atau hukum pancung.


Tempat Persidangan (foto: Super Adventure)

Di dekat Batu Persidangan terletak sebuah batu yang dulu merupakan tempat pengeksekusian hukuman pancung bagi terpidana mati. Khrisvandi menceritakan suku Batak kuno yang tinggal di desa ini menganut praktik kanibalisme.

Terpidana mati yang bakal dieksekusi akan disiksa terlebih dulu dengan cara dipukul kepalanya, dan disayat kulitnya untuk mengetahui apakah dia memiliki ilmu tertentu. Hingga pada akhirnya kepala si terpidana akan dipancung, kemudian dikeluarkan hati dan jantungnya. 


 tempat pengeksekusian hukuman pancung bagi terpidana mati (foto: era.id)

Hati dan jantung si terpidana itu lalu ditampung di sebuah cawan dan dicincang untuk kemudian dimakan bersama oleh para tetua dan semua yang hadir di sana. Tubuhnya akan dipotong menjadi beberapa bagian untuk dimasak dan dimakan bersama-sama.

Horor ya! tapi pada masa itu, masyarakat setempat masih menganut kepercayaan asli Batak kuno yaitu Parmalim.  “Makanya ada istilah orang Batak makan orang. Tapi tradisi ini sudah lama ditinggalkan,” ucap Khrisvandi salah satu warga disana. 

Dibalik itu, desa ini dikenal sangat menjunjung keharmonisan dan toleransi antar umat beragama meski mayoritas penduduk adalah kristiani.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30