Membaca Al-Qur'an Cepat atau Lambat, Mana yang Lebih Baik

Membaca Al-Qur'an Cepat atau Lambat, Mana yang Lebih Baik

Yuli Nopiyanti
2020-05-13 08:18:35
Membaca Al-Qur'an Cepat atau Lambat, Mana yang Lebih Baik
Ilustrasi Orang sedang Baca Al-Quran (Foto: Dok.Istiamewa)

Umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa ramadan bahkan selama bulan Ramadan, pahala amalan umat Islam dilipatgandakan termasuk saat membaca Al-Qur'an. Banyak orang berlomba mengkhatamkan Al Quran selama bulan puasa.

Bahkan tak hanya itu saja ada yang membaca cepat untuk mengejar khatam, beberapa melafalkan dengan pelan dan lembut, dan tak sedikit juga yang membaca dengan biasa saja sambil memahami artinya.

Lalu, membaca Al-Qur'anseperti apa yang lebih dianjurkan?

Bahkan Shaikh Muhammad bin Saalih Al-`Uthaymeen dalam Fatawa Islamiyah menjelaskan, membaca Al-Qur'an secara lambat sebetulnya bukan suatu yang wajib. Cara ini juga tidak berarti lebih baik dibanding yang lain.

Namun, tidak terlalu cepat dipertimbangkan sebagai etika dalam membaca Al-Qur'an. Metode yang terbaik adalah membaca sambil mendalami makna tiap ayat, sehingga paham maksud dari firman Allah SWT.

Namun tak hanya itu saja Ulama Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam Zād Al-Maʿād menjelaskan, membaca Al-Qur'an cepat dan lambat memiliki pendukung masing-masing. Keduanya tidak salah dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

Abdullah ibn Masʿud dan Ibnu ʿAbbas disebut sebagai ulama yang membaca Al-Qur'an tidak terlalu cepat. Membaca dan memahami isi Al-Qur'an yang kemudian dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk keimanan.

Mereka yang sekadar membaca berisiko tidak bersikap berdasarkan pesan Al-Qur'an. Sikap munafik ini disinggung Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya.

وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالرَّيْحَانَةِ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ

Artinya: "Dan contoh orang munafik yang membaca Al-Qur'an adalah seperti raihana (daun basil) yang aromanya harum tapi rasanya pahit." (HR Bukhari)

Sementara mereka yang cenderung membaca cepat Al-Qur'an, menggunakan salah satu hadits Rasulullah SAW sebagai dasar pilihannya. Hadist shahih ini dinarasikan Ibn Mas'ud.

Artinya: Rasulullah SAW berkata, "Siapa saja yang membaca satu huruf dalam Al-Qur'an akan mendapat pahala, dan pahala tersebut dilipatgandakan 10 kali. Aku tidak berkata Alif-Lam-Mim adalah satu huruf namun Alif adalah satu huruf, Lam adalah satu huruf, dan Mim adalah satu huruf." (HR Tirmidzi).

Para pendukung metode membaca Al-Qur'an juga menggunakan dasar kisah Utsman bin Affan dalam kitab Al-Sunan Al-Kubra. Dalam kitab yang ditulis Imam Al-Baihaqi tersebut, Utsman diceritakan membaca seluruh isi Al-Qur'an dalam satu rakaat sholat.

Dari pendapat tersebut, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menarik kesimpulan yang bisa menjadi pedoman. Membaca Al-Qur'an cepat atau pelan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30