Ditengah pandemi virus corona tidak membuat produksi jajanan takjil khas Banyuwangi, Patola, sepi peminat. Jajanan khas bulan Ramadhan di Banyuwangi ini malah kian meningkat produksi maupun penjualannya.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya Patola merupakan jajan khas di bulan Ramadhan di Banyuwangi. Bentuknya hampir seperti kerupuk atau mie yang dicetak. Jajanan ini disuguhkan dengan kuah santan yang manis dan gurih.
Namun tak hanya itu biasanya tahun lalu hanya menghabiskan 25 kilogram tepung, namun untuk tahun ini setiap produsen patola mampu menghabiskan hingga 50 kilogram per hari seiring makin melonjaknya permintaan.
"Awalnya takut gak laku karena musim pandemi, tapi ternyata malah banyak yang pesan lewat telepon dan WA ke saya. Tahun lalu per hari saya habis 25 kilo tepung sekarang malah, 50 kg tepung beras setiap hari," ungkap Istifalah (54) pembuat Patola di Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi kepada wartawan, Senin 11 Mei 2020.
Untuk membuat patola, bahan dasarnya sangat sederhana dan mudah, yaitu tepung beras dicampur dengan air, serta sedikit diberi pewarna, seperti merah, hijau dan kuning. Setelah adonan jadi, barulah proses mencetak patola dimulai.
Jika dilihat kasat mata, proses mencetak jajanan khas warga Banyuwangi ini terlihat sangat mudah, namun butuh keahlian khusus agar hasil maupun bentuk cetakannya lebih bagus dan menarik. Adonan diletakan di atas cetakan dari besi, kemudian adonan ditekan hingga mengeluarkan serabut berbentuk seperti mie.
"Untuk harga per lembar saya jual Rp 6 ribu, isinya 15 buah patola," kata Istifalah.
Selanjutnya, setelah dicetak membentuk mie, barulah patola dikukus hingga matang dan siap untuk disajikan sebagai menu buka puasa. Agar lebih gurih dan nikmat, jajanan patola harus diberi kuah santan manis menggunakan pemanis alami yaitu gula aren yang sudah dicairkan.
"Ini seperti menu wajib warga Banyuwangi untuk berbuka puasa. Bahan-bahannya juga alami, dan untuk mengolahnya pun tak sulit. Saya dan keluarga hampir setiap hari makan patola untuk buka puasa," kata Ida Fitria, salah satu konsumen patola.
Namun tak hanya itu saja pasalnya hingga saat ini jajanan khas warga Banyuwangi ini masih terus diburu dan menjadi andalan sebagai menu buka pusa.