Kolang kaling tidak hanya menyegarkan saja, tapi juga berdampak baik bagi kesehatan. Kolang-kaling banyak dicampurkan ke dalam minuman maupun makanan seperti es buah bahkan kolak. Tentunya akan sangat mudah menemukannya di bulan puasa ini.
Faktanya, kolang kaling berasal dari biji tanaman aren. Buah yang berbentuk pipih dan berwarna putih ini sering juga disebut sebagai buah atap atau buah aren.
Buah yang berwarna putih transparan ini jika diolah menjadi minuman memiliki rasa yang menyegarkan.
Manfaat kolang kaling untuk kesehatan tidak lepas dari kandungan nutrisinya yang melimpah.
Dalam 100 gram kolang-kaling terdapat 243 mg fosfor, 6 gram karbohidrat, 91 mg kalsium, 0,4 gram protein, 0,2 gram lemak, 1,6 gram serat, 0,5 mg zat besi, dan kalori sebanyak 27 kkal.
Kolang-kaling juga merupakan sumber vitamin B dan K serta mengandung banyak air yang baik bagi tubuh.
Manfaat kolang-kaling untuk kesehatan dengan memperkuat tulang ini bisa dilihat contoh pada saat penurunan hormon estrogen secara drastis setelah wanita mengalami menopause. Hal ini membuat mereka lebih rentan untuk kehilangan kepadatan dan jaringan tulangnya. Akibatnya, tulang mereka menjadi lebih tipis dan rentan mengalami osteoporosis.
Manfaat kolang-kaling untuk kesehatan selanjutnya adalah dapat memperlancar sistem pencernaan. Dalam 100 gram kolang-kaling mengandung sekitar 1,6 gram serat kasar atau serat tidak larut.
Selain itu, kandungan senyawa galactomanan pada kolang kaling juga dapat mempengaruhi kadar serat pangan. Serat pangan ini bermanfaat dalam menjaga kesehatan tubuh, seperti mengurangi risiko stroke, hipertensi, diabetes, dan penyakit hati.
Kolang-kaling memiliki kadar air yang relatif tinggi. Belum lagi kandungan vitamin dan berbagai mineral di dalamnya yang menjadikan buah satu ini mampu membantu mencegah dehidrasi dalam tubuh kamu.
Manfaat kolang-kaling untuk kesehatan lainnya dipercaya didapat dari zat besi yang terkandung di dalamnya. Zat besi sendiri dapat memberikan manfaat untuk tubuh seperti oksigen ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida ke luar dari darah, serta untuk mengatasi rasa lelah dan anemia defisiensi zat besi.