Berdasarkan penelitian, berpuasa sekurang-kurangnya 12 jam sehari akan berdampak positif bagi tubuh.
Mulai dari menurunkan berat badan hingga berpotensi meningkatkan kinerja otak. Sebaliknya, konsumsi makanan cepat saji alias fast food atau junk food ketika sahur dan berbuka dapat memberikan efek buruk meskipun anda berpuasa.
Mengonsumsi fast food saat tubuh tidak berpuasa pun bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, apalagi jika langsung berbuka dengan menyantap makanan rendah nutrisi ini.
1. Lemas, mengantuk, dan berpotensi diabetes
Tubuh membutuhkan asupan gula untuk menggantikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa. Makanan cepat saji tentu mengandung banyak gula.
Minuman pedamping dalam menu fast food mengandung 140 kalori dan 39 gram gula, tanpa tambahan gizi lain.
Fast food biasanya didominasi oleh kandungan karbohidrat. Karbohidrat lalu dicerna oleh tubuh dan menjadi glukosa (gula) dalam darah. Proses ini akan menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara tiba-tiba yang kemudian meningkatkan resiko diabetes.
2. Kenaikan Berat Badan
Tidak makan dan minum lebih dari setengah hari seharusnya memberi efek pada penurunan berat badan. Namun ini tidak berlaku ketika mengonsumsi junk food saat berbuka puasa. Selain tinggi karbohidrat, makanan cepat saji juga tinggi kalori dan minim serat. Inilah yang dapat memicu tubuh untuk menimbun banyak lemak yang berpengaruh pada meningkatnya berat badan. Kenaikan berat badan ini pun bukan hal baik karena lemak dari junk food umumnya termasuk dalam kategori lemak trans. Jenis lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Pada jangka panjang, kondisi ini berpotensi menambah risiko penyakit yang berkaitan dengan jantung.
Bagi umat Islam, berpuasa adalah menahan haus dan lapar selama satu bulan penuh. Namun bukan berarti dapat mengonsumsi junk food terus menerus untuk sahur dan buka puasa.