Wabah virus corona yang telah merajalela, memakan banyak korban mdnorong sejumlah masyarakat adat di NTT menggelar upacara tolak bala. Salah satu contohnya warga masyarakat di wilayah Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Masyarakat di Kecamatan Mauponggo menggelar ritual adat, sebuah upacara untuk menghalau bala seperti wabah virus corona. Ritual digelar bertujuan agar segenap leluhur bersama masyarakat di wilayah Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo terhidar dari wabah virus corona.
"Hari ini, kami semua dari masyarakat, pemerintah Kecamatan Mauponggo, kepala desa serta para tokoh adat dan tokoh agama menggelar ritual Tolak Bala dalam upaya menentang masuknya serangan pandemi Covid-19," ungkap Agus Talo, Senin 4 Mei 2020.
Ritual tolak bala di kecemaatan Mauponggo ini merupakan budaya masyarakat setempat dalam upaya menghalau segala jenis musibah masuk ke kampung. Ritual ini juga biasa digelar dalam rangka menolak bala hama yang menyerang kebun pertanian warga.
"Karena itu ritual adat ini digabungkan sebagai satu kesatuan untuk menentang semua musibah atau yang biasa disebut dalam bahasa daerah 'Roka re ae nanga jepi re ae mesi. Ritual adat Tolak Bala ini dibuat menggunakan pelepah kelapa dan dibungkus dengan sarung serta dirias seperti sampan kecil. Didalam sampan yang sudah rias tersebut diisi dengan pakaian bekas, telur ayam kampung yang busuk, batang pisang lalu dibungkus dengan kain hitam sebagi simbol pandemi Covid-19 yang merupakan bencana untuk diusir agar tidak boleh serang ataupun masuk ke wilayah Mauponggo," paparnya.
Selain itu masyarakat tetap dihimbau mematuhi himbauan pemerintah terkait pencegahan penularan virus corona. Mematuhi setiap larang yang berkaiatan dengan himbauan jaga jarak.
"Masyarakat telah dihimbau melalui pemerintah desa untuk melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan protap yang diberikan oleh pemerintah," tuturnya.