Penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2 ini lebih banyak menyasar orang-orang di usia produktif dan usia lanjut.
Hanya sedikit anak-anak yang tercatat terpapar virus corona. Sampai saat ini, belum diketahui kenapa ini bisa terjadi dan masih dilakukan penelitian terkait hal tersebut.
Walau begitu, para dokter di Inggris telah memperingatkan adanya kemungkinan hubungan antara COVID-19 dengan gejala langka yang dialami anak-anak.
Peringatan mendesak itu dikeluarkan oleh National Health Service (NHS) kepada para dokter di Inggris usai terjadinya serangkaian kasus kecil penyakit peradangan multisistem pada anak-anak yang membutuhkan perawatan intensif.
Dilansir CNN, Minggu 3 Mei 2020, U.K. Paediatric Intensive Care Society, berpendapat kasus gejala langka tersebut semakin hari semakin meningkat. Bahkan, beberapa anak yang mengalaminya didiagnosis positif COVID-19.
Gejala-gejala yang timbul pada pasien mirip dengan dua kondisi langka: penyakit sindrom syok toksik dan penyakit Kawasaki. Sindrom syok toksik adalah penyakit yang disebabkan oleh racun dari bakteri jenis tertentu, dan kondisi ini sangat mengancam jiwa.
Gejala yang ditimbulkan meliputi demam, sakit perut parah, ruam kulit, dan timbulnya tanda-tanda peradangan parah dalam darah.
Beberapa anak di Inggris dilaporkan mengalami gejala seperti sindrom syok toksik. Sementara yang lain memerlukan perawan untuk peradangan jantung.
Kasus serupa juga telah terjadi di Spanyol dan Italia.