Cerita unik dibalik ditemukan soto udang khas Medan. Olahan soto ini ditemukan secara tak sengaja oleh para penjual soto.
Awalnya soto daging sapi adalah yang pertama dibuat dan dijual, namun kalangan Buddha dan Hindu di sana tidak mau mengonsumsi daging sapi.
Nah, sebagai gantinya daging ayam menjadi alternatif, namun ternyata lambat laun diberi tambahan udang di dalam satu porsinya agar rasanya semakin enak.
Karena itu, kini soto udang disajikan dengan suwiran ayam bakar dengan rasa kuah yang gurih dan ada aroma ayam bakar yang tercium harum.
Berikut ini bahan-bahan yang diperlukan beserta cara membuat soto udang, seperti dikutip dari buku “80 Warisan Kuliner Nusantara Kecap Bango”.
Bahan:
- ½ ekor ayam, dipotong-potong
- ½ sendok makan garam
- ¼ sendok teh merica bubuk
- 500 mililiter air
- 400 gram udang segar, dikupas
- 1 lembar daun salam
- 1 batang serai, diambil putihnya lalu dimemarkan
- 2 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya
- 500 mililiter santan dari satu butir kelapa
- 2 sendok teh garam
- ¼ sendok teh merica bubuk
- ½ sendok teh gula pasir
- 1 batang daun bawang, dipotong-potong
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu halus:
- 6 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
- ½ sendok teh ketumbar
- 2 sentimeter kunyit, dibakar
- 1 sentimeter jahe
- 1 sentimeter lengkuas
Cara membuat:
- Rebus ayam, garam, merica bubuk, dan air sampai matang. Ukur kaldunya dan tambahkan air hingga menjadi 500 mililiter.
- Keluarkan ayam lalu panggang sampai matang. Suwir-suwir dagingnya. Sisihkan.
- Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, serai, dan daun jeruk sampai harum. Tambahkan udang lalu aduk sampai berubah warna.
- Masukkan kaldu ayam, santan, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Masak sampai mendidih.
- Tambahkan ayam suwir lalu masak sampai matang. Masukkan daun bawang, aduk rata, lalu angkat.
Untuk empat porsi.
