Nabi Ayyub merupakan laki-laki kaya raya. Dia memiliki berbagai macam harta. Mulai dari ternak hingga hasil pertaniannya. Selain itu, dia juga memiliki anak dan anggota keluarga yang banyak.
Kemudian, Allah memberikan cobaan yang sangat berat. Yaitu, diambilnya harta benda dan tubuhnya digerogoti berbagai macam penyakit.
Hanya lidah dan hati Nabi Ayyub yang tak berpenyakit. Sebab, dia selalu berzikir kepada Allah sepanjang hari mulai dari pagi hingga malam hari.
Karena penyakitnya itu, dia dikucilkan oleh tetangganya. Bahkan Ayyub diusir dari kampung halamannya dan tingga di tempat penampungan sampah.
Beruntung, istrinya masih mau setia merawatnya. Dia mengurusi semuanya, termasuk ketika Ayyub harus buang hajat. Dia juga yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Meski dicoba dengan berbagai musibah dan penyakit, Ayyub tetap sabar dan tabah. Malah dia semakin bersyukur ketika musibahnya semakin banyak. Maka, patutlah dia menjadi teladan manusia dalam menghadapi cobaan.
Allah akhirnya memberikan kesembuhan kepada Ayyub. Semua harta kekayaannya yang sempat hilang, dan keluarga yang sempat menjauh juga kembali. Kehidupan Ayyub berbalik seperti semula.
Seperti dalam Surat Al-Anbiya ayat 84, Allah SWT berfirman:
”Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah, (Q.S. Al-Anbiyâ: 84)
Nabi Muhhamad juga pernah mengatakan, cobaan paling berat itu akan dipanggul oleh para nabi. Kemudian baru orang-orang saleh.