Meski pandemi virus corona tengah melanda Indonesia, masyarakat Aceh tetap melaksanakan aktivitas harian seperti biasa. Terlebih di bulan suci Ramadan ini, masyarakat memenuhi masjid-masjid untuk melaksanakan ibadah Salat Jumat maupun Tarawih.
Dilansir dari DW, Selasa 27 April 2020, menurut Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Faisal Ali, mengatakan sampai saat ini masayarakat Aceh masih menjalankan aktivitas sosialnya dan aktivitas ibadah sama dengan sebelum pandemi ini datang.
"Sampai dengan hari ini suasana di Banda Aceh khususnya masyarakat dalam menjalankan aktivitas sosial dan aktivitas ibadah masih sama seperti tahun-tahun yang lalu. Cuma hanya sedikit ada perbedaan tentang volume waktu. Tapi yang lain hampir kita katakan 90 persen kehidupan masyarakat baik aktivitas sosial dan juga ibadahnya sama antara puasa tahun lalu dengan tahun ini," kata Ali.
Saat ditanyakan terkait mengapa tidak ada perbedaan menjalankan ibadah bulan Ramadan saat ini, di tengah PSBB karena virus corona dengan sebelum adanya virus corona, Ali menjawab situasi di Aceh lebih terkendali dari wilayah lainnya di Indonesia.
"Karena pemerintah baru sebatas imbauan-imbauan, tidak ada penertiban seperti yang ada di Jakarta. Mungkin pemerintah Aceh juga tidak melakukan penertiban ya karena tadi, masih dalam kondisi terkendali. Tapi yang sangat jelas bahwa kegiatan ibadah itu akan mengikuti kegiatan sosial. Dari pemerintah Aceh tetap menganjurkan menggunakan masker, cuci tangan, semuanya sudah sampai ke masyarakat. Tapi namanya masyarakat yang kurang disiplin, masyarakat yang tidak tahu risiko dari kasus COVID-19 ini, maka bagi mereka tidak jadi sebuah perhatian. Ini yang jadi kendala kita. Sulit bagi kita memberlakukan sebuah ketentuan dengan melihat di daerah lain, di mana-mana harus diikuti penertiban," ujarnya.
Saat ditanya terkait bagaimana tanggapan masyarakat Aceh melihat pandemi corona. Ali menjawab, meskipun rasa khawatir di tengah masyarakat Aceh itu ada. Dengan bukti semakin sedikitnya jamaah di Masjid Raya daripada tahun-tahun sebelumnya.
"Kekhawatiran itu ada, dengan buktinya walaupun pelaksanaan ibadah masih normal tapi volume orang ke rumah ibadah berkurang. Kalau tahun-tahun lalu Masjid Raya jamaah sampai ke jalan besar, lapangan yang di masjid tidak cukup, untuk tahun in Masjid Raya hanya menampung di dalam saja. Ada setengahnya berkurang dari tahun lalu." tutupnya.
