Ramadan merupakan bulan suci momentum mengsucikan diri. Puasa adalah aktivitas terpenting dalam bulan penuh hikmah ini. Puasa merupakan simbol perlawan terhada hawa nafsu dengan menahan diri dari lapar-haus dan perbuatan tercela.
Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya menyampaikan, kata Ramadan berarti membakar, menyengat karena terik, atau sangat panas. Sementara pemaknaan Ramadan menurut para ulama adalah isyarat dari Allah SWT bahwa selama sebulan ini keadaan tenggorokan tidak seperti bulan-bulan yang lain.
"Tenggorokan yang biasanya nyaman, teralirkan karena lepas dahaga, makanan enak dimakan, di bulan ini mungkin akan terasa lebih kering daripada hari-hari sebelumnya karena menahan lapar dan haus," kata ustaz Adi melalui YouTube pribadinya Adi Hidayat Official yang dilihat Ayobandung.com, Senin 27 April 2020.
Ustaz Adi Hidayat juga mengupas makna dibalik ramadan yang berrarti panas dan terik. Menurtnya ramadan adalah simbol waktu untuk membakar sega dosa, segala nafsu, dan sega perbuatan-perbuatan cela.
"Bukankah jika Anda ingin membakar sesuatu atau ingin menghilangkan sesuatu kotoran yang tidak biasa, bukankah Anda membakarnya? Jika Anda ingin membakar sesuatu, menghilangkan sampah yang tidak ingin Anda lihat, bukankah salah satunya dengan membakarnya sampai hilang debu-debunya?" kata ustaz Adi.
Maka sepetutnya bulan benuh berkah ini disambut dengan riang gembira, penuh suka cita karena menjadi momen terbaik peleburan dosa. Ramadan adalah bulan yang khuusus dianugrahkan Tuhan kepada umat Islam untuk kembali suci dan menjadi pemenang melawan hawa nafsu.
"Maka dengan ini seakan-akan Allah ingin mengatakan 'saya turunkan bulan penuh kemuliaan ini, kamu beramal saat puasa itu disertai istigfar kepada Allah, mengerjakan amal saleh. Maka dengan itu Allah akan berkenan membakar seluruh dosa-dosa yang pernah kita kerjakan selama ini dalam kehidupan kita," ucap Ustaz Adi.
Karena itu, Ustaz Adi menyampaikan, jika umat muslim ingin dibakar dosa-dosanya, dihilangkan kesalahannya di bulan yang penuh dengan pengampunan ini, mulai gunakan waktu berpuasa ini sekaligus untuk mengukur diri dalam meninggalkan perbuatan maksiat.
"Renungkan kesalahan yang telah diperbuat, tangisi itu, keluarkan air matanya, tobat kepada Allah, dan isi dengan amal saleh. Itu yang bisa menjadikan Ramadan memiliki makna yang bisa membakar dosa-dosa kita. Bukan sekadar menahan lapar, haus, tapi tidak pernah mengoreksi diri dari setiap aktivitas yang bisa kerjakan," katanya.