Aplikasi layanan streaming Hooq resmi berhenti beroperasi terhitung 30 April 2020. Hal ini dikatakan oleh Chand Parwez, selaku pemilik Starvision atau mitra Hooq, layanan streaming milik SingTel ini ditutup akibat adanya pandemi corona.
Chand Parwez lalu mengungkapkan, keuangan Hooq mulai tercium bermasalah sejak pembayaran Cek Toko Sebelah The Series Season 2 mulai terhenti.
"Mulai bermasalah semenjak kita dengar di Singapura perusahaan pada kena imbas corona dengan situasi sekarang ini," kata Chand Parwez kepada wartawan, Senin 27 April 2020.
Hingga saat ini, Chand Parwez sendiri belum mendapatkan kejelasan tentang bagaimana kerja sama Hooq dan Starvision. Ia mencoba beberapa kali menghubungi Hooq namun selalu tidak mendapat jawaban.
"Jadi memang masalahnya kalau mereka dilikuidasi, mereka harusnya jelas sama kita, kita akan tarik kembali materi kita," katanya.
Bahkan, Chand Parwez mengaku tidak bisa menghubungi Guntur Siboro selaku Head Country Hooq Indonesia yang pertama kali mengonfirmasi kabar Hooq ditutup.
"Karena yang berhubungan dengan kita pun kayak misalnya, Guntur Huboro yang bikin statement kan, tapi saya mencoba menghubungi yang bersangkutan untuk menanyakan realisasinya apa, tidak bisa dihubungi," jelasnya.
Sekedar informasi, Hooq Digital merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara Singapore Telecommunication Ltd (Singtel), Sony Pictures Television, dan Warner Bros Entertainment, yang didirikan pada 2015.
Aplikasi ini beroperasi di beberapa negara Asia, di antaranya adalah Singapura, Filipina, Thailand, Indonesia, dan India dengan jumlah pengguna yang diklaim mencapai 80 juta.