Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama islam. Awal mulanya kedatangan dan persebaran islam di Indonesia umumnya melalui jalur perdagangan. Islam menyebar ke daerah-daerah yang mempunyai kedudukan penting dalam perdagangan internasional seperti Pesisir Sumatera, selat malaka, Pesisir Utara Jawa, dan ke daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia Timur (Maluku).
Penyebaran agama Islam di Indonesia dapat diketahui melalui bukti-bukti, baik prasasti, peninggalan berupa bangunan masjid, dan lain-lain. Banyak terdapat bangunan masjid tua/kuno di Pulau Sumatera, Indonesia yang umurnya sudah beratus-ratus tahun, baik bentuknya yang masih asli atau sudah mengalami renovasi karena sudah termakan usia. Tetapi walaupun demikian, ada sisi-sisi lain, ornamen, dan lainya yang masih tetap dipertahankan keasliannya.
Berikut ini Correcto.id mencoba mengumpulkan data-data mengenai bangunan-bangunan masjid tertua di Pulau Sumatera yang dihimpun dari barbagai sumber terpercaya.
1. Masjid Asal Penampaan
Masjid Asal Penampaan (foto: Kubah Masjid)
Masjid Asal Penampaan ini terletak di pinggiran sungai di Blah Penampaan, tepatnya di dusun Muleng, Kampung Penampaan, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Aceh.
Masjid Asal Penampaan ini didirikan pada tahun 815 H/1412 M. Jika informasi ini akurat, berarti masjid Asal Penampaan didirikan dalam masa Kerajaan Pasai. Sebab setidaknya, Kerajaan Pasai telah berdiri dari tahun 1282 M dan jatuh dalam kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam di tahun 1524 M.
Dikutip dari buku masjid bersejaran di Aceh yang ditulis Kemenak Aceh, Masjid Asal Penampaan didirikan oleh Datok Masjid, Syekh Siti Mulia, Syekh Said Ibrahim, Syekh Said Ahmad, Syekh Abdurrahman, Syekh Abdullah, Syekh Abdul Wahab, Said Hasan, Said Husin, Syekh Abdul Qadir, Said Ali Muhammad, Datok Gunung Gerudung, dan Mamang Mujra.
2. Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman (foto: Kubah Masjid)
Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh. Masjid ini dahulunya merupakan masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M.
Masjid ini punya sejarah yakni selamat dari bencana tsunami pada 26 Desember 2004 silam.
3. Masjid Al-Osmani
Masjid Al-Osmani (foto: Wikipedia)
Masjid Al-Osmani adalah sebuah masjid di Medan, Sumatera Utara. Masjid ini juga di kenal dengan sebutan Masjid Labuhan karena lokasinya yang berada di daerah Medan Labuhan.
Masjid Al-Osmani dibangun pada 1854 oleh Raja Deli ketujuh, yakni Sultan Osman Perkasa Alam dengan menggunakan bahan kayu pilihan. Kemudian pada 1870 hingga 1872 masjid yang terbuat dari bahan kayu itu dibangun menjadi permanen oleh anak Sultan Osman, yakni Sultan Mahmud Perkasa Alam yang juga menjadi Raja Deli kedelapan.
Hingga kini, selain digunakan sebagai tempat beribadah, masjid itu juga dipakai sebagai tempat peringatan dan perayaan hari besar keagamaan dan tempat pemberangkatan menuju pemondokan jemaah haji yang berasal dari Medan utara. Di masjid ini juga terdapat lima makam raja deli yang dikuburkan yakni Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V), Sulthan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI), Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sulthan Mahmud Perkasa Alam.
4. Masjid Raya Sultan Riau
Masjid Raya Sultan Riau (foto: Wikipedia)
Masjid Raya Sultan Riau merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid tersebut berada di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Uniknya, masjid itu terbuat dari campuran putih telur.
Masjid ini mulai dibangun sekitar tahun 1761-1812. Pada awalnya, masjid ini hanya berupa bangunan kayu sederhana berlantai batu bata yang hanya dilengkapi dengan sebuah menara setinggi lebih kurang 6 meter. Namun, seiring berjalannya waktu, masjid ini tidak lagi mampu menampung jumlah anggota jemaah yang terus bertambah sehingga Yang Dipertuan Muda Raja Abdurrahman, Sultan Kerajaan Riau-Linggga pada 1831-1844 berinisiatif untuk memperbaiki dan memperbesar masjid tersebut.
Untuk membuat sebuah masjid yang besar, Sultan Abdurrahman berseru kepada seluruh rakyatnya untuk beramal dan bergotong-royong di jalan Allah. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada tanggal 1 Syawal 1248 Hijriah (1832 M), atau bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Panggilan tersebut ternyata telah menggerakkan hati segenap warga untuk berkontribusi pada pembangunan masjid tersebut.
5. Masjid Jamik Sultan Lingga
Masjid Jamik Sultan Lingga (foto: travelplusindonesia)
Masjid Jamik Sultan Lingga dibangun pada tahun 1800, oleh Sultan Mahmud Syah, Sultan yang dipertuan besar Riau Lingga, Johor, Pahang. Masjid ini berada di Desa Daik, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Indonesia.
6. Masjid Tuo Kayu Jao
Masjid Tuo Kayu Jao (foto: Prokabar)
Masjid Tuo Kayu Jao adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Masjid yang tercatat telah berdiri sejak tahun 1599 ini merupakan masjid tertua di Kabupaten Solok dan tertua kedua di Indonesia yang masih berdiri sampai saat ini.
Masjid Tuo Kayu Jao dibangun oleh Angku Masaur (Angku Masyhur) dan Angku Labai. Angku Mahsyur dikenal sebagai imam yang memiliki suara merdu dalam bacaan sholatnya sehingga banyak dikagumi orang. Sementara itu, Angku Labai dikenal sebagai bilal di masjid kayu jao. Tak kalah dengan Angku Masyhur, Angku Labai juga punya suara yang juga sangat merdu dan khas, sehingga ketika azan orang yang mendengar dengan ringan hati datang ke masjid.
7. Masjid Raya Ganting
Masjid Raya Ganting (foto: Pesona Travel)
Masjid Raya Ganting dalah sebuah masjid yang terletak di Kelurahan Ganting, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Mulai dibangun pada tahun 1805, masjid ini tercatat sebagai masjid tertua di Padang dan salah satu yang tertua di Indonesia serta telah menjadi cagar budaya.
Masjid ini dibangun oleh Angku Gapuak, Angku Syekh Haji Uma, dan Angku Syekh Kapalo Koto.
8. Masjid Ikhsaniyyah
Masjid Ikhsaniyyah (foto: infojambi)
Masjid Ikhsaniyyah atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Batu adalah masjid tertua di kota Jambi, provinsi Jambi. Masjid ini terletak di seberang pusat Kota Jambi yang dibelah sungai Batanghari, tepatnya di kawasan Olak Kemang, kecamatan Danau Teluk, Jambi.
Masjid ini didirikan pada tahun 1880 oleh seorang habib bernama Sayyid Idrus bin Hasan Al-Jufri. Sayyid Idrus adalah sultan atau raja yang berkuasa di daerah itu pada dekade akhir abad ke-19 dengan gelar Pangeran Wiro Kusumo.
Masjid Batu ini didirikan Sayyid Idrus untuk memenuhi fungsi tempat ibadah bagi masyarakat seberang kota Jambi. Masyarakat kota Jambi waktu itu yang sudah fanatik keislamannya memanfaatkannya sebagai tempat ibadah dan kegiatan sosial lainnya.
9. Masjid Al Jihad
Masjid Al Jihad (foto: Informasi Situs Budaya Indonesia)
Masjid Al-Jihad merupakan masjid tertua di Kabupaten Seluma. Masjid yang terletak di Desa Pasar Talo, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Propinsi Bengkulu ini di bangun pada tahun 1918. Pembangunan masjid ini di pelopori oleh seseorang yang bernama H. Muhammad Ta’ib yang merupakan perantau dari Padang, Sumatra Barat.
10. Masjid Agung Palembang
Masjid Agung Palembang (foto: Good News from Indonesia)
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo atau biasa disebut Masjid Agung Palembang adalah sebuah masjid paling besar di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Masjid ini didirikan pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo.
11. Masjid Jami Muntok
Masjid Jami Muntok (foto: Okezone Lifestyle)
Masjid Jami Muntok yang berlokasi di Kampung Tanjung, Kecamatan Muntok, kota Muntok, Bangka Belitung ini berdiri sejak tahun 1879M, atas inisiatif Tumenggung Kartanegara II (Abang M. Ali) sebagai wakil Kesultanan Palembang, dibantu tokoh dan masyarakat setempat.
12. Masjid Jami’ Al-Anwar
Masjid Jami’ Al-Anwar (foto: Tribun Lampung - Tribunnews)
Masjid Jami’ Al-Anwar yang terletak di Jalan Laksamana Malahayati, Teluk Betung Barat tercatat sebagai masjid tertua di Bandar Lampung. Masjid ini didirikan oleh Daeng Sulaiman, warga Lampung keturunan suku Bugis pada tahun 1839 silam.