Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara (Sumut) tidak hanya punya ke indahan saja, di Tepi Danau Toba ada juga hal unik yang Anda dapat saksikan, yakni Batu Gantung.
Saat menyeberang dari Parapat, Simalungan Sumatera Utara ke Samosir, ada Batu Gantung yang berada di pinggir tebing menjadi daya pikat wisatawan saat menyusuri atau menyeberang ke pulau Samosir. Pasalnya, kapal akan melambat dan sedikit merapat ke sebuah tebing dimana batu gantung bisa dilihat dengan jelas.
Ada sebuah batu berukuran sebesar manusia dapat tergantung dan menempel kokoh di sebuah tebing yang menjulang tinggi serta danau di bawahnya. Wisatawan hanya dapat menikmati pesona dan keunikkan yang dimiliki oleh wisata Batu gantung yang eksotis tersebut.
Menyusuri Danau Toba menggunakan kapal menjadi wisata yang wajib dilakukan. Bukan hanya karena akan melihat pemandangan tebing batu gantung tapi juga danau, bukit hijau dan air yang jernih menembus apa yang berada di dasar danau.
Dari Parapat ada kapal feri carteran dan kapal wisata yang berangkat jika kapal sudah penuh. Kapal tersebutlah yang akan membawa wisatawan melihat Batu Gantung sebelum menuju Samosir.
Ada juga kapal penumpang yang bisa digunakan untuk menyeberang tapi jarang melewati Batu Gantung, karena memang khusus mengantar penumpang, alias tidak mau sedikit ambil rute lebih jauh hanya untuk singgah ke Batu Gantung.
Jadi sebelum menyeberang, pastikan untuk bertanya apakah kapal tersebut lewat Batu Gantung.
Jika Anda dari Parapat, ada 2 pelabuhan yang digunakan untuk menyeberang yaitu Pelabuhan Ajibata dan Tigaraja. Tapi di keduanya jarang melewati rute batu gantung, kapal feri yang pasti melewati batu gantung biasanya ada di pinggir danau wisata tempat hotel dan pondok wisata berada.
Roman, kenek kapal, menuturkan rute untuk melihat tebing batu gantung sedikit memutar dan lebih jauh. Sehingga kapal penumpang jarang lewat situ. Sedangkan kapal wisata, memang khusus untuk menunjukkan wisatawan objek wisata tersebut.
Selain berbeda rute, namun satu tujuan yakni Pulau Samosir, ongkos penumpang berbeda. Jika kapal penumpang Rp 8 ribu perorang, sedangkan kapal wisata bisa Rp 15 ribu perorangnya. Sedangkan dari Medan, ada tranportasi umum bus dari Medan, anda bisa menggunakan bus jurusan Parapat di terminal Amplas dengan ongkos Rp 55 ribu.
Bagi Anda penggemar Presiden pertama RI Soekarno atau suka dengan rumah bersejarah ada Rumah Persinggahan Soekarno di Parapat, berada tepat di tepi Danau Toba atau dekat Pelabuhan kapal feri ke Samosir, lokasi ini bisa Anda kunjungi sebelum menyeberang. Pertandanya adalah, rumah perbukitan yang paling tinggi dan berupa bangunan kuno berlantai dua berarsitektur neoklasik khas kolonial Belanda yang juga disebut Marihat oleh penduduk sekitar.
Terletak di ketinggian ujung semenanjung di atas tebing yang curam. Rumah tersebut menawarkan pemandangan indah Danau Toba yang terbentang.
Rumah Pesanggrahan tersebut juga berada di kawasan wisata, atau tempat wisatawan bermain sepeda air dan banana boat. Di sekitarnya terdapat pondok-pondok yang menjadi tempat wisatasan melihat panorama Danau Toba.
Rumah dengan arsitekturnya yang klasik ini cukup menghantarkan memori masa ke lalu, masa di mana Soekarno pernah diasingkan. Pasalnya, rumah ini menjadi satu-satunya berdiri tegak dengan bangunan ala kolonia di antara bangunan hotel atau mess modern dan bergaya rumah adat Batak.
Rumah bersejarah ini juga sangat apik untuk difoto. Setiap sudut dari rumah ini menyimpan kisah yang mungkin bisa bercerita lewat potret-potret. Ada foto-foto Soekarno saat bersama Agus Salim dan Sutan Sjahrir duduk di pelataran rumah. Ada juga foto saat menelusuri rumah, atau perbukitan depan Danau Toba.
Sisanya foto-foto Soekarno sedang berpidato, berfoto bersama pejuang di Aceh dan Bangka, tempat pengasingan beliau setelah Parapat.
Nah, usai pandemi langsung liburan ke Danau Toba ya Guys dan jangan lupa melihat Batu Gantung yang berada di Tepi Danau Toba juga ya Guys!