Demo yang akan dilakukan buruh yang menuntut omnibus law cipta kerja dihentikan akan dilaksanakan pada 30 April 2020. Lebih lanjut, Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPI) mengungkap alasan pemilihan tanggal tersebut.
"1 Mei hari libur nasional sehingga anggota DPR dan Kemenko Perekonomian tidak ada yang masuk kerja," kata Presiden KSPI, Said Iqbal kepada wartawan, Rabu 22 April 2020.
"Ini sekitar 50 ribu buruh di Jabodetabek aksinya dipusatkan di DPR dan kantor Menko Perekonomian," kata Said.
Said menegaskan aksi tersebut akan mematuhi untuk tetap physical distancing.Sebab, dia menyebut para buruh telah terbiasa menjaga jarak seperti yang dilakukan saat bekerja.
"Iya protokol physical distancing akan kita lakukan dan kami sudah terbiasa. Karena kan tadi sudah hampir 3 bulan kami kerja terus di pabrik. Tapi kami terbiasa ada alat pemeriksaan suhu tubuh, masker, hand sanitizer, protokol itu akan kita penuhi semaksimal mungkin," tutur Said.
Tanggal 30 April tersebut diketahui adalah bulan ramadan. Said menyebut buruh telah berpengalaman melakukan demo walaupun sedang melaksanakan ibadah puasa.
"Udah biasa ya, waktu kita memperjuangkan UU BPJS itupun bulan ramadan, ketika kita memperjuangkan kerja outsourcing pun di bulan ramadan. Bahakn 3 kali dalam bulan ramadan kami melakukan aksi," katanya.
"Karena itu puasa mungkin sekitar jam 11 dengan jam 5," jelasnya.
Beberapa serikat buruh berencana akan menggelar aksi May Day pada 30 April mendatang. Demo untuk menolak pembahasan RUU Cipta Kerja selama pandemi Corona.