Seorang Guru SD di Sumenep bernama Avan Fathurahman Mendadak terkenal berkat sebuah postingan di media sosial hingga menarik perhatian sebuah stasiun televisi swasta mewawancarainya. Guru tersebut rela mendatangi rumah anak didiknya satu per satu karena tidak bisa menggunakan pembelajaran Daring (Online).
Bukannya senang, Guru PNS berusia 40 tahun tersebut malah dilanda kecemasan dengan cara yang ditempuhnya itu. Ia takut jika caranya ini melanggar ketentuan dari Dinas Pendidikan.
"Jujur, sekarang saya cemas. saya belum tahu bagaimana sikap pemerintah, apakah Dinas Pendidikan Sumenep akan memarahi atau mendukung. Saya tahu, saya melanggar," kata Avan , peraih gelar Magister di Unmuh Surabaya, Minggu, 19 April 2020.
Ia mengatakan, cara daring akan memberatkan wali murid. Karena, kebanyakan wali murid dari kalangan petani. Menurutnya, menajar dengan tatap muka akan membuat murid lebih cepat paham.
"Wali murid kebanyakan petani, membeli androrid pastilah memberatkan mereka," kenang alumnus STKIP PGRI Sumenep ini.
"Kalau muridnya cepat paham, paling 20 menitan selesai, terus pindah lagi ke murid yang lain, maksimal dzuhur baru selesai keliling," ucap dia.
Ia tetap mengajar dari pagi sampai siang dengan jadwal yang diacak, agar setiap hari murid-muridnya menunggu dia datang, sehingga akan mencegah mereka keluyuran di masa sekolah di rumah akibat pandemi.