Stand up comedian dan konten kreator Pandji Pragiwaksono, melakukan live instagram bersama CEO IBLAM School of Law sekaligus Ketua Bid. Hukum Rumah Milenials, Rahmat D. Putranto dalam akun Instagram, @brordp pada Senin 20 April 2020.
Dalam kesempatan tersebut, baik Pandji Pragiwaksono dan Rahmat D. Putranto ngobrol santai terkait bagaimana menjadi seorang konten kreator yang baik.
Rahmat D. Putranto dalam akun Instagram, @brordp bertanya kepada @pandji.pragiwaksono yang merupakan akun Instagram milik Pandji Pragiwaksono.
"Kira-kira tips lu apa nih untuk generasi muda yang ingin menjadi konten kreator juga dan bisa menghasilkan duit secara serius?," tanyanya.
Dengan sedikit berguman, Pandji menjawab, agar dapat meraih kesuksesan seseorang harus mampu memadupadankan dua hal. Yaitu hal yang disukai dan hal yang dikuasai.
"Gw percaya, kalau lu mau sukses lu harus mengawinkan dua dunia," kata Pandji.
"Dunia yang lu bisa dan dunia yang lu suka. Lu kawinin," sambungnya.
Dengan begitu, Pandji mengatakan, jika sudah dapat menemukan hal yang disukai dan dikuasi, maka akan menemukan pertengahan yang menjadi tempat berkarya atau berwirausaha.
"Potongan di tengahnya tempat lu berkarya atau berwirausaha," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pandji memberikan contoh. Jika seseorang menyukai seni berbicara dan sepak bola.
Maka, dia mengatakan, seseorang tersebut bisa menjadi komentator sepak bola, podcaster sepak bola, Youtuber bola.
"Misalnya, lu suka bicara dan lu suka sepak bola. Maka lu bakal temuin titik tengah. Bisa jadi komentator sepak bola, podcaster sepak bola, Youtuber bola," ujarnya.
Namun, dia mengatakan, terdapat permasalahan mendasar yang menimpa kebanyakan orang. Sebab, dia menambahkan hard skill merupakan kesukaan dan soft skill adalah kebisaan yang sukar untuk dipadupadankan orang.
Jika orang tersebut dapat memadupadankan kedua hal tersebut, Pandji menambahkan, maka akan menemukan jalan menuju kesuksesan.
"Masalahnya, kebisaan adalah hard skill, kesukaan adalah soft skill itu yang lu temuin dari dunia. Kalau lu bisa temeuin kedua dunia ini, dan lu tau perpotongannya. Maka, di situlah lu bisa masuk," jelasnya.
"Sisanya, menurut gw jangan berharap lebih. Kalau udah lebih baik, bikin yang lebih baik. Karena jadi konten kreator harus disiplin," imbuhnya.
Sayangnya, dia mengatakan, banyak orang yang menginkan jadi seorang Youtuber atau selebgram karena mengharapkan uang, adsense, dan popularitas saja. Sebab, kesemuanya itu efek bukan tujuan.
Yang tak kalah pentingnya adalah pelajari bagaimana perpaduan antara kebiasaan dan kesukaan menjadi peluang bisnis. Dengan cara pelajari peluang bisnis tersebut
"Banyak orang pengen jadi Youtuber dan salebgram ada duitnya, terkenal dan adsense," jelasnya.
"Terkenal dan adsense atau duit itu bukan tujuan, itu efek. jangan fokus pada efeknya, fokus pada tujuannya. Lu pengen berkarir," tegasnya.
Lebih lanjut, Rahmat D. Putranto bertanya kembali terkait Stand Up Comedy World Tour yang bernama Komoidoumenoi
"Ini pertanyaan pribadi gw sih yang belum sempet gw tanyain. Kenapa nama stand up comedy Komoidoumenoi. Apa sih artinya?," tanya Rahmat D. Putranto dengan penuh penasaran.
"Lu masarin produk yang orang lain belum tentu paham. Terus fotonya sama kucing lagi," cetusnya.
Diawali dengan ketawa kecil, Pandji menjawab terkait apa itu Komoidoumenoi.
"Sebenarnya gw sengaja pake nama Komoidoumenoi karena orang akan kesulitan untuk membacanya dan itu lucu aja," jawab Pandji.
"Tapi Komoidoumenoi itu adalah istilah dalam bahasa Yunani yang berarti objek tertawaan. Intinya dari pertama kali komedi lahir dia itu udah menyinggung orang. Intinya itu," pungkasnya.
