Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih berniat mengirimkan para penyelidik ke China untuk menyelidiki pandemi virus Corona (COVID-19). Trump menyampaikan hal ini setelah sebelumnya mengungkapkan AS sedang menyelidiki apakah virus Corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China.
Dilansir CNN, Senin 20 April 2020, AS diketahui sebelumnya telah mengajukan permintaan serupa, namun ditolak. Gedung Putih terus menuduh China menyembunyikan informasi akurat soal virus Corona di negaranya.
"Kita bicara dengan China. Kita sudah lama bicara dengan mereka soal ingin masuk (mengirimkan penyelidik). Kita ingin masuk (ke China)," ujar Trump dalam konferensi pers terbaru soal pandemi virus Corona di Gedung Putih pada Minggu 19 April 2020 waktu setempat.
Selama ini para ilmuwan China menyatakan virus Corona kemungkinan berasal dari kelelawar di pasar hewan liar di Wuhan. Namun keberadaan Institut Virologi Wuhan dengan laboratorium keselamatan biologi berkeamanan maksimum di Wuhan, memicu teori konspirasi bahwa virus Corona mungkin telah disintesis secara buatan di laboratorium itu atau bocor dari salah satu laboratoriumnya, khususnya laboratoum P4-nya yang dilengkapi untuk menangani virus-virus berbahaya.
Sementara itu, pemerintah Prancis dalam pernyataan melalui seorang pejabat di kantor kepresidenan menegaskan bahwa sejauh ini tak ada bukti kaitan antara virus Corona dengan aktivitas laboratorium riset P4 di kota Wuhan.
"Kami ingin memperjelas bahwa sampai hari ini tidak ada bukti faktual yang menguatkan informasi yang baru-baru ini beredar di pers Amerika Serikat yang menyebutkan adanya kaitan antara asal-usul COVID-19 dan pekerjaan laboratorium P4 Wuhan, China," kata pejabat yang tidak disebut namanya itu.