Lezat, Bikin Kenyang dan Tahan Lama, Rendang Pilihan Tepat Selama Wabah Corona

Lezat, Bikin Kenyang dan Tahan Lama, Rendang Pilihan Tepat Selama Wabah Corona

Dedi Sutiadi
2020-04-20 08:00:00
Lezat, Bikin Kenyang dan Tahan Lama, Rendang Pilihan Tepat Selama Wabah Corona
Rendang. (Foto: Istimewa)

Bingung menstok makanan siap saji selama wabah corona? Rendang bisa jadi pilihan tepat untuk anda tetap di rumah selama wabah corona melanda. Mamakanan khas Sumatera Barat ini dijamin awet dan tahan berbulan gak masak dan belanja keluar rumah. 


Daerah-daerah di Indonesia memiliki makanan khas masing-masing. Dan biasanya tradisi di Indonesia ketika merantau atau berpergian keluar daerah, mereka membawa makanan khas daerahnya.


Seperti orang-orang perantauan dari Sumatera Barat biasanya membawa rendang dengan dibungkus dalam daun pisang, sebagai oleh-oleh. Rendang adalah makanan yang bisa bertahan cukup lama, bahkan hingga satu bulan.


Tradisi mengawetkan makanan sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Sumatera. Hal tersebut terungkap dalam buku The History of Sumatra (1811) karya William Marsden yang menjelaskan bahwa penduduk Sumatera pada abad ke-19 itu sudah menerapkan proses pengawetan daging.


Teknik mengawetkan daging ini juga sudah dilakukan oleh masyarakat Minangkabau sejak dulu. Proses pengawetan ini dilakukan secara tradisional tanpa menggunakan bahan kimia.


Masyarakat Minang percaya bahwa rendang memiliki 3 makna tentang sikap, yaitu kesabaran, kebijaksanaan, dan ketekunan. Ketiga unsur ini dibutuhkan dalam proses memasak rendang, termasuk memilih bahan-bahan berkualitas untuk membuatnya, sehingga terciptalah masakan dengan citarasa tinggi.


Filosofi rendang bagi masyarakat Minangkabau adalah musyawarah dan mufakat. Hal ini, dikutip dari buku Randang Bundo (2019) karya Wynda Dwi Amalia, berangkat dari 4 bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang.


Secara simbolik, dagiang (daging) merupakan niniak mamak (para pemimpin suku adat), karambia (kelapa) melambangkan cadiak pandai (kaum Intelektual), lado (cabai) sebagai simbol alim-ulama, dan pemasak (bumbu) menggambarkan keseluruhan masyarakat Minangkabau.


Rendang pada akhirnya tidak hanya disajikan dalam acara-acara adat tertentu saja. Kuliner nikmat ini kemudian menjadi makanan yang menjadi santapan khas sehari-hari masyarakat Minangkabau, juga menyebar ke banyak daerah di Indonesia bahkan dunia.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30