Pernyataan Lengkap Pemerinah Terkait Update Corona di RI: 6.575 Positif, PDP 15.646, ODP 178.883

Pernyataan Lengkap Pemerinah Terkait Update Corona di RI: 6.575 Positif, PDP 15.646, ODP 178.883

Ahmad
2020-04-19 18:03:22
Pernyataan Lengkap Pemerinah Terkait Update Corona di RI: 6.575 Positif, PDP 15.646, ODP 178.883
Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Corona, Achmad Yurianto. Foto: Istimewa

Pemerintah mengupdate data kasus positif corona di Indonesia. Angkanya terus meningkat dan saat ini mencapai 6.575 kasus positif. 


"Pada hari ini bertambah kasus positif sebanyak 327 orang sehingga total jadi 6.575," ucap Juru bicara penanganan corona Achmad Yurianto, Minggu 19 April 2020.


Kemudian ada penambahan 55 pasien sembuh sehingga menjadi 6.86 begitu juga yang meninggal ada penambahan sebanyak 47 sehingga total 582 meninggal. 


Yuri mengatakan pasien yang meninggal adalah mereka yang terkonfirmasi positif corona, sementara yang meninggal dalam kasus PDP atau lainnya yang belum terkonfirmasi tidak dimasukkan. 


"Kriteria sembuh ini adalah berdasarkan hasil lab dua kali berturut-turut negatif," kata Yuri.


Data pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah. Jumlah PDP bertambah menjadi 15.646 orang dan ODP menjadi 178.883 orang.


"Saat ini ODP lebih dari 178 ribu orang. Kemudian PDP sejumlah 15.646 orang," ujar Yuri.


"Kemudian spesimen yang diperiksa sudah melebihi 47 ribu atau sekitar 42 ribu orang," sebut Yuri. 


Berikut ini pernyataan lengkap Yuri per 19 April 2020 terkait perkembangan Corona di Indonesia:


Saudara-saudara sekalian selamat sore, kami akan menyampaikan progress penanganan pandemi COVID-19 sampai dengan tanggal 19 April 2020 pukul 12.00 WIB. Gugus tugas cepat penanganan COVID-19 mengkoordinasikan kementerian, lembaga, dunia usaha dan seluruh potensi masyarakat baik yang berada di pusat melalui gugus tugas pusat atau pun yang berada di daerah, melalui gugus tugas tingkat provinsi dan kabupaten. Keseluruhan gugus tugas ini melaksanakan tugas untuk percepatan penanganan COVID-19 dan bekerja berdasarkan arahan presiden untuk membendung penyebaran COVID-19.


Yaitu yang pertama melaksanakan pengujian sampel secara massif dengan pelacakan yang agresif dan diikuti isolasi yang ketat. Ini juga dilaksanakan mulai dari pusat sampai ke tingkat daerah. Kemudian yang kedua, memperbanyak layanan konsultasi medis dengan menggunakan teknologi. Hal ini penting untuk mengurangi kunjungan ke rumah sakit. Mengurangi kerumunan di rumah sakit pada saat proses administrasi pendaftaran dalam rangka konsultasi medis. Dan ini akan berdampak cukup besar dalam mengurangi penularan, dalam satu orang ke orang yang lain. Cukup banyak layanan-layanan telemedicine yang bisa diakses seluruh masyarakat dalam rangka menjalankan konsultasi medis ini.


Kemudian yang berikutnya melakukan komunikasi yang efektif, detail, baik dan transparan kepada semua pihak. Baik terkait edukasi kepada masyarakat, baik yang terkait resiko yang dimiliki oleh daerah masing-masing yang tidak sama. Baik terkait dengan odp, pdp, kasus terkonfirmasi positif, yang sudah sembuh, yang masih dirawat maupun yang sudah meninggal. Yang berikutnya adalah kita harus disiplin menerapkan semua aturan. Baik yang dibuat pemerintah daerah, maupun oleh pusat terkait dengan upaya-upaya membendung penularan ini, melalui mekanisme PSBB. Melalui kebijakan tetap tinggal di rumah. Melalui kebijakan harus menggunakan masker pada saat keluar rumah. Melalui mekanisme menjaga jarak fisik ketika melakukan kontak fisik dengan siapa pun.


Termasuk dalam melakukan isolasi mandiri atau pun isolasi kelompok mandiri yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kemudian semua pihak diharuskan memberi jaminan pada kelancaran arus logistik. Karena logistik ini dibutuhkan masyarakat. Baik dari pusat sampai ke daerah, maupun dari gudang-gudang logistik kepada masyarakat yang berada di daerah. Pastikan ini lancar dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang sedang melaksanakan tetap tinggal di rumah. Kemudian, berbagai kebijakan stimulus ekonomi harus betul-betul tepat sasaran. Dan ditujukan semata-mata untuk fokus memutuskan rantai penularan COVID-19.


Saudara-saudara, tantangan resiko kesehatan dan dampaknya terhadap sosial ekonomi sudah cukup berat. Oleh karena itu, pastikan kita terhindar dari tambahan beban psikologis berita dan informasi yang tidak benar. Yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Yang memunculkan kekhawatiran. Yang memunculkan ketidakkepercayaan terhadap aparat pemerintah. Oleh karena itu konsisten kita mengikuti informasi yang dibagikan oleh pemerintah secara resmi. Baik pada kanal COVID-19.go.id, hotline 119, WhatsApp COVID-19, Halo Kemenkes di 15567, di layanan aplikasi dan telemedice yang lain, serta tetap mengikuti siaran dari TVRI dan RRI yang disebarkan oleh TV dan radio swasta lainnya.


Saudara-saudara, secara prinsip penanganan di bidang kesehatan dilakukan melalui dua mekanisme pendekatan. Yang pertama, ini menjadi penting. Yaitu pengelolaan COVID-19 ini pra rumah sakit. Pengelolaan di sebelum rumah sakit. Dengan melalui pemutusan penularan dengan mengedukasi masyarakat, menjaga jarak fisik saat berkomunikasi. Tetap tinggal di rumah. Memakai masker. Sampai dengan melaksanakan isolasi mandiri baik perorangan sampai dengan kelompok. Dan menerapkan PSBB. Upaya ini akan diperkuat dengan penelusuran kontak dekat, contact tracing dari kasus positif terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit. Kegiatan contact tracing ini akan direncanakan dinas kesehatan setempat yang sudah barang tentu akan dibantu oleh aparat pemerintah setempat. Di sinilah peran kepala desa menjadi sangat penting.


Keberhasilan upaya ini sangat tergantung peran masyarakat. Kerjasama semua perangkat. Dari tingkat RT, RW dan Desa untuk bergotong royong dalam semangat saling melindungi. Lindungi yang sehat, lindungi yang sakit. Bantu yang mengalami kesulitan akibat pandemi ini. Yang kedua adalah pengelolaan rumah sakit. Dengan mengupayakan secara maksimal penderita, COVID-19 mendapatkan layanan yang terbaik. Dan petugas kesehatan yang melayaninya pun terlindung dari penularan COVID-19. Pemerintah terus akan menata pemanfaatan RS. Baik RS darurat dalam rangka karantina, dalam rangka untuk penderita terkonfirmasi positif dengan kebutuhan layanan rawatan yang tidak insentif. Artinya, penderita dengan keluhan sedang yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan isolasi mandiri. RS darurat ini bukan hanya dibentuk di tingkat pusat yang sedang kita ketahui di RS Wisma Atlet, di Pulau Galang. Namun juga banyak sekali yang sudah dibentuk oleh pemerintah-pemerintah daerah.


Kemudian, RS rujukan untuk penanganan COVID-19, yang membutuhkan perawatan intensif, dengan berbagai macam alat yang dibutuhkan. Pemerintah terus mendatangkan kebutuhan dan memenuhi peralatan medis dan obat-obatan yang dibutuhkan. Pemerintah menanggung semua pembiayaan pasien COVID-19. Pemerintah menyiapkan insentif tambahan untuk kerja keras tenaga medis. Ini yang harus kita pahami. Bahwa kita mampu melaksanakan ini secara bergotong royong.


Berikutnya data COVID-19 yang kami himpun akumulasinya pada 19 April 2020 pukul 12.00 WIB. Saat ini jumlah laboratorium yang aktif 35 laboratorium. Kita bersyukur bahwa hari ini diperkirakan nanti malam kita akan mendapatkan lagi reagen untuk optimalkan laboratorium yang kita miliki dan menambah jumlah laboratorium.


Reagen nanti malam ini akan kita terima, dan saat itu akan kita distribusikan ke seluruh laboratorium jejaring. Kemudian spesimen yang diperiksa sudah melebihi 47 ribu. Atau sekitar 42 orang yang kita periksa. Hasil positif pada hari ini sebanyak akumulasinya 6.575 orang. Hasil negatif 35.644 orang. Akumulasi laporan dari para dinas kesehatan di provinsi, yang menghimpun data dari kabupaten kota saat ini orang dalam pemantauan lebih dari 178 ribu orang. Kemudian pasien dalam pengawasan sejumlah 15.646 orang. Jumlah pdp ini adalah jumlah yang sedang kita siapkan untuk konfirmasi laboratoriumnya. Dengan melaksanakan realtime PCR. Sudah barang tentu, hasilnya bisa positif. Dan itu bisa kita masukkan ke konfirmasi kasus positif COVID-19. Namun yang negatif sudah barang tentu kita keluarkan dari PDP karena kita yakini pasien ini bukan pengawasan COVID-19.


Tentunya dengan pengawasan yang dilaksanakan rumah sakit. Konfirmasi COVID-19 adalah 6.575 orang dari kasus konfirmasi positif yang kita dapatkan, sembuh 686 orang. Dan yang meninggal adalah 582 orang. 582 ini adalah kasus yang meninggal konfirmasi positif COVID-19. Tentunya kami tidak pernah memasukkan pasien ini meninggal dalam status belum terkonfirmasi. Bisa saja pasien tersebut memang belum COVID-19. Namun, apabila sempat dilakukan pemeriksaan swab sebelum meninggal dan kita periksa ternyata positif, maka kita masukkan di dalam konversi konfirmasi COVID-19. Jadi tidak seluruh pasien yang meninggal selalu kita nyatakan sama dengan konfirmasi COVID-19.


Sehingga kemudian dijumlahkan. Karena kita hanya akan mengumumkan kasus meninggal positif. Provinsi terdampak seluruhnya telah terdampak. Kabupaten terdampak 250 kabupaten kota. Kalau kita lihat, sebaran pasien sembuh kita bersyukur semakin bertambah. DKI Jakarta 234. Jawa Timur 98. Jateng 51. Jawa Barat 45. Sulawesi 43. Sehingga total seluruh kasus 686 pasien sembuh.


Saudara-saudara, secara rinci bisa kami sampaikan sebagai berikut, pada hari ini bertambah kasus konfirmasi positif sebanyak 327 orang. Sehingga total menjadi 6.575. Ada 55 pasien yang sembuh sehingga total menjadi 686. Kriteria sembuh ini adalah sembuh berdasarkan hasil laboratorium dua kali berturut-turut negatif dan keluhan klinis tidak ada lagi. Ini acuan untuk menentukan pasien COVID-19 positif yang dinyatakan sembuh. Kemudian ada 47 yang meninggal sehingga jumlah menjadi 582. Saudara-saudara, mari kita berpartisipasi aktif dalam penanganan COVID-19.


Kita harus pra RS dengan memutus penularan COVID-19. Pastikan kita tidak tertular dan kita tidak menulari. Tetap tinggal di rumah. Mari kita sebarluaskan dengan melaksanakan pelaksanaan penggunaan masker. Maskerku melindungi kamu. Maskermu melindungi aku. Hargai dan bantu mereka yang melaksanakan isolasi mandiri. Jangan mendiskriminasikan pasien yang sembuh. Keberhasilan membendung penularan COVID-19 akan sangat mempengaruhi beban perawatan di RS. Semakin banyak yang dirawat akan semakin banyak beban kita. Untuk menurunkan jumlah sakit dan menurunkan yang meninggal karena COVID-19. Oleh karena itu, saudara-saudara, cegah COVID-19 dengan tingkatkan imunitas kita, makan yang bergizi, sabar, dan tenang. Istirahat yang cukup dan teratur. Tidak panik. Dan jaga perasaan kita tetap bergembira. Jaga jarak. Pakai masker. Jangan menyentuh mata, hidung, mulut sebelum mencuci tangan.


Pakai sabun dengan air yang mengalir. Gotong royong dan bersatu melawan COVID-19, dari pusat sampai ke desa. Dari RT, RW, sampai keluarga. Sampai di rumah. Produktif di rumah. Waspadai ancaman demam berdarah. Karena pada bulan-bulan ini kita berhadapan dengan kasus demam berdarah. Lakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah kita. Lakukan bersama keluarga, untuk menguras, membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air. Menyingkirkan tempatnya atau mendaurulang. Mari jadi teladan untuk keluarga. Menyelamatkan tetangga, lingkungan, dan menyelamatkan bangsa. Kita yakin Indonesia kita pasti bisa. Sekian. Terima kasih, selamat sore.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30