Dunia internasional mencurigai bahwa Virus Corona atau Covid-19 bukan berasal dari pasar tradisional di Wuhan, China. Bahkan, sebuah fakta baru kini diungkap media-media barat terkait pengakuan peneliti senior di Institut Virologi Wuhan, China, terkait ancaman Virus Corona itu terhadap manusia.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, Minggu 19 April 2020, seorang virologis utama dan timnya di Institut Virologi Wuhan memperingatkan kemungkinan wabah Coronavirus mirip SARS di China 11 bulan sebelum epidemi Coronavirus melanda kota itu.
Prediksi yang tidak menyenangkan datang dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Shi Zhengli dan rekan-rekannya di Institut Virologi Wuhan ketika mereka menekankan pentingnya melakukan penyelidikan virus dari kelelawar.
Prediksi tersebut dikatakan oleh h Shi Zhengli dan rekan-rekannya di Institut Virologi Wuhan ketika mereka menekankan pentingnya melakukan penyelidikan virus dari kelelawar.
Shi Zhengli yang dijuluki 'Wanita Kelelawar', diduga mengurutkan gen dari virus corona baru dalam tiga hari, tetapi dibungkam oleh bosnya.
Institut Virologi Wuhan, yang merupakan lembaga senilai 34 juta poundsterling yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, telah menjadi pusat kontroversi di tengah krisis global.
Teori mengejutkan mengklaim bahwa virus, secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2, berasal dari institut, yang memiliki laboratorium berlantai empat dengan tingkat keamanan hayati tertinggi P4.
Bahkan, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa Washington sedang mencoba untuk menentukan apakah coronavirus pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di lab Wuhan.
Meskipun begitu, China bersikeras bahwa WHO tidak menemukan bukti bahwa coronavirus buatan manusia.
Kemudian, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuntut agar China untuk berterus terang setelah adanya laporan bahwa coronavirus berasal dari laboratorium China.
Hanya saja, Virus Corona itu bukan sebagai bioweapon, tetapi sebagai bagian dari percobaan untuk membuktikan bahwa ilmuwan China lebih unggul dari Amerika dalam mengidentifikasi ancaman virus yang muncul.
Pernyataan Mike Pompeo itu muncul setelah Presiden Donald Trump mengatakan pada Rabu bahwa AS sedang menyelidiki apakah virus corona pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di Institut Laboratorium Virologi Wuhan.