Ditengah wabah virus corona, Pemerintah Indonesia telah melarang WNA masuk ke Tanah Air sejak 2 April lalu demi mencegah penyebaran virus corona.
Namun di tengah larangan tersebut, sebuah kapal pesiar misterius melintas di perairan Raja Ampat, Papua Barat, pada Senin 13 April 2020. munculnya kapal tersebut membuat warga setempat yang tinggal di Pulau Mansuar geger.
Tak hanya itu saja bahkan kapal pesiar misterius yang melintas itu tidak diketahui nama dan tujuannya, termasuk tidak terdeteksi alat navigasi daerah setempat. Bahkan, pemerintah daerah juga tidak mengetahui dari mana kapal itu berasal.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya salah seorang warga Pulau Mansuar, Matius, mengatakan kapal pesiar itu melintas sekitar pukul 11.00 WIT. Munculnya kapal pesiar itu menimbulkan tanya, lantaran seluruh kawasan wisata Raja Ampat ditutup karena pandemi corona.
"Kami sudah menghubungi beberapa rekan agar meneruskan pihak-pihak terkait untuk mendeteksi kapal tersebut dengan alat navigasi," kata Matius kepada wartawan, Selasa 14 April 2020.
"Namun informasi yang kami peroleh bahwa kapal tersebut tidak mengaktifkan alat sistem identifikasi otomatis atau Automatic Identification System atau AIS bagi setiap kapal yang berlayar di perairan Indonesia sehingga dapat dideteksi," tambahnya.
Bahk an tak hanya itu saja pasalnya, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Raja Ampat, Anggiat P Marpaung, menyatakan kapal pesiar misterius itu hanya melintasi perairan Raja Ampat.
"Kami juga tidak izinkan kapal pesiar apa pun masuk ke Raja Ampat. Karena edaran Bupati Raja Ampat sudah jelas, bahwa semua spot wisata ditutup selama masa pandemi corona," ujarnya.
"Tidak ada pemberitahuan ke kami di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Raja Ampat. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kantor syahbandar Kota Sorong dan mereka juga tidak mendapat pemberitahuan. Sehingga kami tidak mengetahui kapal tersebut dari dan ke mana. Intinya hanya melintas saja," jelas Anggiat.
Tak hanya itu saja bahkan dikabarkan bahwa kapal pesiar misterius itu pun mulai terungkap. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Hubla Kemenhub, Capt Wisnu Handoko, mengatakan kapal pesiar itu merupakan MV Azamara Journey, milik perusahaan Royal Caribbean International. Kapal itu membawa ABK WNI dari Australia
"Saya sudah dapat barusan infonya dari sistem VTS Direktorat Navigasi. Kapal ini dari Australia berangkat tanggal 4 April," kata Wisnu kepada wartawan.
"Kapal pesiar itu membawa ABK WNI yang bekerja di kapal tersebut. Mereka balik ke Indonesia selama wabah COVID-19 karena tidak ada kegiatan tourism," tambahnya.
Wisnu menuturkan, kapal MV Azamara Journey itu direncanakan berlabuh di Pelabuhan Benoa, Bali. Diperkirakan kapal itu tiba pada 20 April 2020.
"Sesuai jadwal yang kami terima dari KSOP Benoa ETA tanggal 20 April. Mungkin bisa lebih cepat," ucap Wisnu.
Tak hanya itu saja bahkan, berdasarkan informasi yang dihimpun, ada ratusan ABK WNI yang dipulangkan menggunakan kapal MV Azamara Journey. Sebab pemerintah Australia menolak memberikan izin Azamara merapat dan membawa ABK pulang naik pesawat.