Untuk mendeteksi apakah seorang pasien positif virus corona atau Covid-19 atau tidak, pemerintah akan memanfaatkan mesin tes cepat molekuler (TMC).
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan sebanyak 300 lebih fasilitas kesehatan (faskes) telah memiliki alat TCM tersebut.
"Kemudian dari jumlah sebanyak 956 tersebut ini terdistribusi di 669 rumah sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan COVID. Sementara di rumah sakit tersebut terdapat 298 rumah sakit yang memiliki TCM. Terdapat 7 TCM di BBLK Lapkesda, sehingga total fasyankes yang mampu melaksanakan TCM COVID-19 sebenarnya adalah 305 faskes," kata Yurianto dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI yang digelar secara virtual, Selasa, 14 April 2020.
Bahkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona itu mengatakan, dari 305 faskes yang memiliki TCM, sebanyak 170 di antaranya mempunyai biosafety cabinet (BSC).
Diberitakan sebelumnya, pemerintah mengatakan bahwa mesin tersebut sudah tersebar di 132 rumah sakit di Indonesia.
Pemeriksaan alat tes ini memggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge. Hasil tes TCM ini dapat diketahui dalam waktu kurang dari dua jam untuk menentukan pasien positif maupun negatif.