Pengamat militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia Beni Sukadis menilai bentrokan TNI-Polri jadi lelucon bagi rakyat. Menurutnya kedua aparat negara tersebut harusnya kompak untuk melawan kelompok separatis yang ada di wilayah tersebut.
"Orang kan pasti mempertanyakan paling tidak dalam hati tertawa, anda sendiri saja enggak bisa mengurus antar sendiri kok, nih masyarakat umum pasti melihatnya begitu, masyarakat justru ketawain jadinya, itu kalau menurut saya," kata Beni saat dihubungi wartawan, Senin 13 Maret 2020.
Dirinya heran kedua aparat negera yang kejadian yang merenggut 3 nayawa tersebut terjadi. Ancaman Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di wilayah Timur Indonesia harusnya membuat keduanya kompak dan bersatu menjaga keutuhan NKRI.
"Ini kenapa kok di antara TNI-Polri tidak solid gitu loh, padahal di sana kan ada kelompok separatisme yang harus diatasi oleh mereka," ujarnya.
Atas terjadinya bentrokan kedua aparat keamanan negara yang terjadi di Papua tersebut, Kodam XVIII Cenderawasih dan Polda sudah membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus bentrokan.
Namun menurut Beni, hasil pengusutan bentrokan tersebut harus diumukan dan diketahui, dibuka kepada publik agar masrakat tahu dan bisa memahami. Menurutnya setiap terjadi bentrokan dan dibuat tim pengusutan tidak pernah hasilnya dibuak secara transparan.
"Kalau tidak ketransparanan dari anggaplah pemerintah lah terhadap penyebab utama dari bentrok ini ya sulit untuk menilai. Orang luar kan sulit menerima, jadi ya istilahnya kayak api dalam sekam saja, selama tidak ada transparansi dalam penyelidikan tim independen," ujarnya.