Pandemi Covid-19 ini berdampak banyaknya Buruh/Karyawan mengalami PHK yang membuat perekonomian keluarganya menurun. Kondisi ini membuat mereka memburu tunjangan-tunjangan seperti tunjangan Kartu Pra Kerja.
"Memang animo masyarakat untuk mendaftar sangat tinggi. Hampir 2 juta sejak dibuka hari Sabtu malam. Dan terus bertambah. Pendaftaran terus terbuka dan tidak dibatasi," kata Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky kepada wartawan.
Namun, banyaknya masyarakat yang mengeluhkan akan sulitnya mendaftar Kartu Pra Kerja ini. Seperti yang dikemukakan salah satu calon peserta program kartu pra kerja, Yanuar berusia 37 tahun, mengaku kesulitan untuk mendaftar program kartu pra kerja.
"Saya ikut program kartu pra kerja karena PHK. Kalau bisa mendapat pelatihan ini, bisa dapat insentif atau uang bulanan dari pemerintah selama 3 atau 4 bulan. Lumayan untuk kebutuhan dasar pokok sehari-hari dulu," kata Yanuar kepada wartawan, Senin 13 April 2020.
Yanuar bercerita, adanya himpitan ekonomi di tempat kerjanya, membuat Yanuar terpaksa terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Dia berharap lewat program kartu pra kerja ini bisa menolongnya.
"Sudah mencoba berulang kali, tapi tetep susah. Sudah login, mengisi data, foto KTP, selfie foto dengan KTP. Tapi file tidak bisa dikirim. Sudah lewat chrome, opera, tidak bisa semua," ujarnya.
Suara yang sama dikemukakan oleh Fahri yang berusia 27 tahun. Ia juga mengaku kesulitan mendaftar program kartu pra kerja. Fahri pun sudah mencoba dua kali mendaftar, namun tak juga berhasil terdaftar di situs www.prakerja.go.id.
"Saya sudah lama menganggur. Toh nggak ada larangan pengangguran tidak boleh daftar kan?" kata Fahri kepada wartawan, Senin 13 April 2020.
"Udah verifikasi email, isi form, seperti nama, dan sebagainya. Terus diminta upload foto KTP dan selfie pake KTP, di sini gagal terus," ucapnya.