Kabar Duka, Matinya Hati Nurani Pak RT dan Warga Penolak Pemakaman Perawat Covid-19

Kabar Duka, Matinya Hati Nurani Pak RT dan Warga Penolak Pemakaman Perawat Covid-19

Dedi Sutiadi
2020-04-12 21:15:00
Kabar Duka, Matinya Hati Nurani Pak RT dan Warga Penolak Pemakaman Perawat Covid-19
Ketua RT RT 6 Dusun Sewakul Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang dan karangan bunga duka cita. (Foto: Istimewa)

Ada hati nurani yang mati di Semarang. Seorang ketua RT 6 Dusun Sewakul beserta warga sekitar Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang menolak pemakaman perawat covid-19 yang positif terinfeksi virus corona. Sontak rumah pak RT yang diketahui bernama Purbo dibanjiri karangan bunga duka cita, duka cita matinya hati nurani. 


Kejadian matinya hati nurani tersebut terjadi pada Kamis 9 April 2020 lalu, ada sebuah video penolakan pemakaman perawat RSUP Dr. Kariadi yang meninggal karena positif virus corona atau Covid-19.


Saat itu, jenazah rencananya akan dimakamkan di TPU Siwarak, Suwakul, Kelurahan Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Namun sejumlah warga dan juga pak RT ikut menolak pemakaman alamarhum perawat covid-19 dengan dalih takut tertular. 


Kajadian yang terekam video dan menjadi viral itu pun jadi perhatian netizen. Sedih, kesal, dan kecewa kira-kira itulah perasaan yang campur aduk dirasa hati, terutama bagi mereka yang masih aktif di garda terdepan penanganan covid-19, tim dokter dan tim medis. 


Masyarakatpun mengecam sikap pak RT dan warga setempat yang menunjukan rasa tidak punya hati, lebih mementingkan diri sendiri. Hati nurani mereka seolah mati begitu juga rasa kemanusiaannya. Berduka cita atas matinya rasa kemanusian, matinya hati nurani.   


Ekspresi duka cita itupun masyarakat Indonesia tumpahkan dalam sebuah karangan bunga bernada kekecewaan dan singgungan yang menohok. Dilansir dari akun instagram @lambe_turah karangan bunga tidak hanya menghiasi rumah pak RT penolak pemakaman tersebut tapi juga di TPU tempat jenazah terbaring. 


Dalam captionnya  akun Instagram @lambe_turah tertulis "Sedangkan karangan bunga yang menyatakan bela sungkawa atas matinya hati nurani masih terus membanjiri TPU dan juga rumah pak erte"


Ya, karangan bunga yang dikirim dari berbagai daerah di Indonesia ini diberi tulisan-tulisan nan menohok. 


Misalnya karangan bunga dari IPEGERI (Ikatan Perawat Gerontik Indonesia) ini. 


"Turut berduka cita atas matinya hati nurani dan rasa kemanusiaan masyarakat", tulisnya. 


Ada juga karangan bunga DPK RSMI Papua, yang bertuliskan "Turut berduka cita atas matinya hati nurani oknum sekitar TPU Sirawak Suwakul".


Karangan bunga juga datang dari seorang perawat di Jakarta. 


Tulisannya, "Turut berduka cita atas matinya hati nurani oknum tolak pemakaman perawat korban Covid 19".


Bahkan, ada juga karangan bunga yang isi pesannya mengingatkan akan masa depan. 


Karangan bunga ini dikirimkan oleh DPD PPNI Wonogiri, "Menolak jenazah pasien covid 19, bisa saja jenazah seperti itu adalah dirimu di kemudian hari nanti".


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30